Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Coba Kau Tunjuk Satu Bintang

14 Desember 2018   14:31 Diperbarui: 14 Desember 2018   14:35 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/Free-Photos

Kala kau berada pada titik jenuh dan ketika hati mulai mengeluh. Cobalah tuk menepi, mencari kesejukkan hati. Nikmatilah malam penuh warna yang pasti.

Malam, identik dengan warna hitam. Tempat dimana kau letakkan hati pada kelam. Mencoba tuk renungi, di tengah kehidupan malam yang sepi. Hewan malam terdengar bernyanyi merdu, namun sungguh menyayat hati. Nyanyian malam tak seindah siang. Ada getaran berbeda ketika malam menjelang. Sunyi, mungkin itu yang membuat malam tampak berbeda. Namun terlihat nyata dalam alunan pancaran jiwa. Nyanyian penghuni malam terasa kian mencekam.

Gelap malam yang kehilangan cahaya terang. Seketika lenyap. Saat bulan yang mendapat terpaan mentari, ditemani gugusan bintang yang mengitari. Merupakan bekal tuk sinari bumi, kala malam hadir disini.

Malam begitu tepat untuk kau mengadu. Segala keluh kesahmu. Dikeheningan malam yang berteman bulan. Bila bulan tiada penghalang. Bintangpun banyak bertebaran. Mengelilinginya penuh pesona. Indah. Kata yang biasa terucap. Bila malam bertabur bintang. Gemerlap, seolah bercahaya bak tongkat pesulap. Hatipun mulai terperangkap. Pada ruang yang sungguh memesona.

Sesaat kalbu pun terpana. Ketika cahaya bintang menyapa penuh makna. Begitu banyak bintang. Hingga membuat kau bimbang. Mana yang akan kau tunjuk? Sebagai pedoman hidup. Kala malam, tanpa bintang kan terasa begitu hampa. Jikalau tiada sinar kau pasti tak tentu arah. Maka tunjuklah. Satu saja. Bintang yang paling terang dan bercahaya gemilang. Tuk arahkan hatimu serta langkahmu.

Bintang yang memberi kehidupan nyata. Tak terpungkiri hadirnya. Hidup memang butuh sebuah pedoman. Agar kita selalu dalam garis aman. Peganglah. Janganlah kau balikkan arah. Lalu tunjuklah. Gunakan hatimu, sehingga kau tak mungkin salah.

Pakailah pikiranmu agar bisa arahkan dirimu. Pilihlah dengan hati yang matang. Kiranya malam kan selalu datang, dengan begitu banyak bintang. Tunjuk satu saja untukmu. Untuk hidupmu, duniamu serta akhiratmu. Dan satu bintang itu adalah "Aku".

Jogjakarta, 14 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun