Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Kartini, Blogger-Kompasianers, Hingga PLN: Habis Gelap Terbitlah Terang!

21 April 2016   23:07 Diperbarui: 22 April 2016   23:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PLN, seperti apa?

Listrik Pintar. PLN sebagai organisasi, tak akan maju tanpa SDM yang menyokongnya. Tak hanya petugas, namun juga semua lapisan masyarakat.

Disebut pintar karena melibatkan kita semua untuk mengaturnya. Perilaku kita yang kita atur sendiri, bagaimana memanfaatkan energi.

Kartini memanfaatkan energi untuk menulis. Baik energi fisik dirinya maupun energi dalam arti sumberdaya lainnya seperti penerangan.

Sekarang, dengan program Listrik Pintar, atau yang disebut Listrik prabayar, kini masyarakat bisa mengelola sendiri bagaimana perilaku penggunaan listrik. Untuk menghemat, banyak cara dan pilihan untuk pemakai.

Dengan listrik "token" yang sudah pula pembeliannya tersebar di banyak retail sepeti minimarket, bank, pos dan seterusnya, memberikan kebebasan konsumen, masyarakat itu sendiri untuk melakukan hal yang mereka inginkan dengan listrik.


Jadi, masyarakat dididik "Cerdas" memanfaatkan energi. Pintar, istilah listrik PLN nya. Karena pra-bayar. Hingga tahun 2012, pengguna listrik prabayar di Indonesia mencapai 5 juta orang di seluruh Indonesia. Walapun coverage masih sebatas Jawa Bali dan NTT, NTB serta Sumatera, jumlahnya niscaya akan bertambah, karena dengan pendidikan, kita makin pintar. Makin cerdas mengelola kebutuhan.

 

Benang Merah : Filosofi mendasari Aksi Pintar

Mari, kita resapi kembali filosofi “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Jangan terjebak pada hal-hal remeh dan teknis. Berikan waktu, ruang dan kesempatan semua pihak untuk “menerangi diri sendiri” dan bagi PLN, menerangi kehidupan kita.

Listrik, merupakan sarana mendasar dan fundamental untuk kehidupan. Tak akan ada invensi, inovasi dan beragam layanan digital tanpanya. PLN, adalah penyambung urat nadi kehidupan, listrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun