Mohon tunggu...
Pedro Tito Jr
Pedro Tito Jr Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNJ

Do the best

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demokrasi di Dalam Ruang Kelas Online di Tengah Pandemi Berdasarkan Pemikiran Paulo Freire

6 Januari 2021   10:30 Diperbarui: 6 Januari 2021   10:36 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tahun 2020 merupakan tahun yang bisa dikatakan tahun diaman mencapai masa krisis bagi umat manusia dalam berbabagi bidang. Dimana dengan adanya pandemi COVID-19 yang menyebar di hampir seluruh belahan di dunia. Indonsesia sendiri termasuk salah satu negara yang merasakannya. Berbagai sektor mengalamin masa krisisnya selama pandemi COVID-19 ini, termasuk sektor pendidikan. Dimana sistem yang dianut oleh Indonesia sendiri menerapkan kelas yang berbasis online guna memotong rantai penyebaran virus. 

Untuk dapat melaksanakan sistem yang telah diterapkan tersebut tentu menimbulkan permasalahan-permasalahan yang lainnya. Dimana sistem kelas berbasis online ini sangat terbatas dalam hal penyampaian materi kepada para peserta didik yang mengikutinya. Dimana terdapat keterbatasan ruang untuk menyampaikan secara bebas dikarenakan alasan-alasan tertentu seperti misalnya gangguan sinyal pada device yang digunakannya. Padahal sebenarnya hal tersebut tidak seharusnya terjadi, namun lagi-lagi peserta didik lah yang kena imbasnya dari permasalah tersebut. Dimana dengan sinyal yang terkendala cenderung membatasi hak untuk berpendapat serta besuara di dalam kelas.

Padahal Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang bisa dikatakan menganut paham demokrasi yang juga diimplementasikan dengan sangat baik di dalam masyarakatnya. Bisa dikatakan demokrasi sendiri telah melekat di dalam setiap individu-individu yang ada di dalam masyarakat luas. Demokrasi secara terminologi merupakan pemerintahan oleh rakyat dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh rakyat atau melalui wakil-wakilnya yang dipilih lewat pemilihan langsung. Menurut Sadiman (2001) demokrasi adalah menetapkan dasar-dasar kebebasan dan persamaan terhadap individu-individu yang tidak membedakan asal, jenis agama dan bahasa.  

Demokrasi Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, dimana unsur ini secara umum bertujuan untuk membantu manusia untuk menemukan jati dirinya dan hakikat kemanusiaannya. Dengan adanya pendidikan diharapkan manusia mampu menyadari potensi yang dimiliki sebagai makhluk yang berpikir. Menurut George F. Kneller, pendidikan memiliki arti luas dan sempit. 

Dalam arti luas pendidikan diartikan sebagai tindakan atau pengalaman yang mempengaruhi perkembangan jiwa, watak, ataupun kemauan fisik individu. Dalam arti sempit, pendidikan adalah suatu proses mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai, dan ketrampilan dari generasi ke generasi yang dilakukan oleh masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga lainnya.


Dalam dunia pendidikan akan lebih ideal juga menggunakan ideologi demokrasi. Dimana demokrasi dalam pendidikan merupakan pengakuan terhadap individu peserta didik, sesuai dengan harkat dan martabat peserta didik itu sendiri, karena demokrasi sendiri pada dasarnya bersifat alami dan manusiawi. 

Dalam proses pendidikan, semua pihak yang terkait menyadari akan suatu atmosfer yang bernuansa saling menghargai antara guru dengan sesama guru yang lain, antara guru dengan muridnya dan antara guru dengan pihak-pihak anggota masyarakat yakni orang tua murid. Paullo Freire sendiri merupakan salah satu tokoh penggagas pedagogy kritis dimana didalamnya mengandung unsur kebebasan berekspresi serta berpendapat dalam pendidikan.

Pendidikan Gaya "BANKING" Menurut Paullo Freire

Dalam demokrasi sendiri pada prinsispnya memegang teguh kesepakatan bersama yang telah terbentuk oleh berbagai pihak. Dengan kata lain semangat untuk tunduk pada kesepakatan bersama harus dipegang teguh oleh pihak yang ada di dalamnya. Termasuk hak dan kewajiban dari setiap peran individu-individu yang ada di dalamnya. 

Akan tetapi "tunduk" disini bukan berarti harus takut untuk bersuara. Baik itu guru maupun murid ataupun orang tua murid sekalipun, hak untuk bersuara atau sekedar berpendapat tidak dapat dibungkam berdasarkan prinsip demokrasi. Dimana konsep pendidikan tidak bisa disamakan dengan konsep atau gaya "bank". Dimana seperti yang kita tahu bahwa di dunia per-bankan tentu ada pihak yang berperan sebagai manajer atau bos yang berperan  dan ada karyawan-karyawan yang bertugas melayani customer secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun