Mohon tunggu...
Unang Muchtar
Unang Muchtar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lahir 2 Nov. di Bogor Sejak 1974 bekerja di Lembaga keuangan Bank dan non Bank. Hobby, olah raga, membaca dan menulis. Silakan kritik tulisan saya, karena prinsip saya, orang yang menghindari kritik adalah orang yang tak berbuat apa-apa, tak berinisiatif apa-apa, dan akan menjadi orang yang bukan apa-apa. Saya ingin menjadi teman bagi semua orang, bukan mencari teman. Olah raga membentuk jiwa sportifitas dalam setiap langkah dan gerak saya. 3 anak saya, bagai anak-anak panah yang harus saya lesatkan dan harus jatuh disasaran yang tepat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kompasianer Adalah Konsumen yang Harus Diperlakukan Sebaik-baiknya

10 Desember 2011   01:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:36 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kompasianers adalah Konsumen, kenapa ? Karena tanpa kompasianers baik yang aktif maupun yang pasif, maka yang namanya KOMPASIANA tak akan ada.   Secanggih apapun teknologi Kompasiana tanpa ada penulis dan pembacanya maka akan sia-sia, sekuat dan sebesar apapun modal usaha Kompasiana tanpa penulis dan pembaca Kompasiana cuma pajangan saja.   Konsumen dalam dunia bisnis adalah pihak yang menduduki urutan utama, Konsumen adalah sang pencipta lapangan kerja, Konsumen adalah pihak yang memberi perintah kerja, Konsumen adalah pihak yang harus kita perhatikan kebutuhannya, Konsumen adalah sumber keuntungan perusahaan apapun jenis usaha perusahaan itu.    Ingat modal ratusan juta akan terbang sia-sia kalau kita tidak punya konsumen, ingat juga bahwa yang menggaji kita bukan si Boss pemilik modal, tetapi konsumen.   Artinya kalau bisnis kita ingin berjaya, maka kita harus bisa memanage konsumen.

Sebagai illustrasi, coba ingat-ingat ! mungkin kita pernah dibuat kesal oleh ulah pelayan yang melayani kita dengan ketus dan judes, dan apa yang terjadi ? kita rasanya malas untuk kembali belanja di toko tersebut.   Sebaliknya kita selalu dilayani dengan baik, ramah dan cekatan bila bertransaksi dengan perusahaan X, yang terjadi adalah kita akan datang dan datang lagi ke perusahaan itu dan menyebarkan berita baik kepada teman-teman yang lain.

Kompasianers sebagai penulis tentunnya juga pernah punya uneg-uneg, dan uneg-uneg ini kalau sudah disampaikan tak segera ditanggapi tentunya membuat eneg, kalau sampai hal ini sering-sering terjadi maka satu persatu atau sedikit demi sedikit para penulis akan meninggalkan Kompasiana..... sungguh tidak profesional kalau sampai dari admin kompasiana terucap kalimat :"pergi deh lu, gua ngak butuh....".

Konsumen adalah pribadi yang unik, ia ingin diakui sebagai pribadi yang khas, ia ingin selalu dianggap benar, ia ingin dapat menyatakan diri secara bebas, ia ingin diperlakukan secara wajar dan ia ingin tidak dibohongi.   Itulah konsumen, nampaknya egois tetapi itulah konsumen, kondisi itu harus bisa kita terima secara profesional.

Di Kompasiana, banyak sungguh penulis dan pembaca yang mengeluh, hanya saja keluhan itu bisa disampaikan terang benderang dan ada yang tersembunyi.    Nah atas keluhan-keluhan ini pihak pihak yang berkepentingan harus segera menanggapi.

Kalau tipe keluhan konsumen karena salah pengertian, maka tugas admin menjelaskan salah pengertian ini.   Kalau konsumen mengeluh karena banyak tulisan yang berbau Sara misalnya, makan tugas admin harus segera melakukan tindakan.    Kalau keluhan itu karena memang kekurangan yang sebenarnya, maka akui itu secara terbuka dan tentunya harus segera dilakukan perbaikan.

Service Excellent benar benar  harus diterapkan oleh Kompasiana, Service Excellent ini identik dengan sikap baik atau behavior staff Kompasiana dalam memandu layanan.

Empat masalah dibawah ini akan terjadi dalam hal kita memberikan pelayanan kepada konsumen :

1. Konsumen yang puas tetapi dia diam

2.Konsumen yang puas dan dia mau bicara

3. Konsumen yang tidak puas dan dia mau bicara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun