Pedukuhan Bendo merupakan satu dari 9 pedukuhan yang ada di desa Krambilsawti, Saptosari, Gunungkidul. Mayoritas warga pedukuhan Bendo berprofesi sebagai petani yang mana pada saat ini mereka sedang menikmati hasil panen Singkong yang cukup besar.Â
Akan tetapi, singkong yang dihasilkan tidak diolah terlebih dahulu melainkan hanya dikupas dan dijemur untuk kemudian dijual kepada pengepul.Â
Hal ini membuat harga jual singkong menjadi murah hanya berada dikisaran Rp. 2.500-Rp. 3.000 per kilogram singkongnya. Belum lagi singkong yang sudah dijemur membuat kadar airnya menjadi hilang sehingga berat singkong menjadi lebih ringan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, tim KKN UMY 171 tergerak untuk mencari solusi agar harga singkong ini lebih berdayajual yang dapat menguntungkan tentunya.Â
Solusi tersebut adalah pelatihan "Pengolahan Singkong" mulai dari pembuatan, pengemasan, hingga pemasaran. Tahap pertama yang dilakukan tim KKN UMY 171 adalah melakukan survei kepada masyarakat dengan menanyakan produk apa saja yang diminati dan bisa laku dijual dimasyarakat khususnya Desa Krambilsawit dan sekitarnya.Â
"Alhamdulillah, hari ini kita bisa mendatangkan pembicara dari salah satu UKM besar di Bantul yang bergerak di bidang yang sama." tutur Rohmat Aji Sasmito, selaku Ketua Pelaksana saat berbicara di depan masyarakat yang hadir.
Pembicara tersebut menyampaikan motivasi-motivasi dalam berbisnis, bagaimana menjalankan bisnis, strategi-strategi yang dilakukan dalam berbisnis, dan tentunya cara pengolahan singkong.Â
Sesi berikutnya adalah praktek bersama yang langsung dipimpin oleh pembicara. praktek ini meliputi praktek pengolahan itu sendiri dan pengemasan terhadap olahan singkong yang dihasilkan.Â
Kemudian produk singkong tersebut dipasarkan melalui toko-toko kelontong yang ada di Desa Krambilsawit dan sekitaran kecamatan Saptosari.