Mohon tunggu...
Redaksi KKN
Redaksi KKN Mohon Tunggu... Freelancer - KKN UMY 171

Kontributor berita di KKN UMY 171

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tim KKN UMY 171 Manfaatkan Harga Singkong Murah di Bendo

10 September 2019   01:33 Diperbarui: 10 September 2019   08:29 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto arsip Kegiatan| Dokumentasi Tim KKN UMY 171

Pedukuhan Bendo merupakan satu dari 9 pedukuhan yang ada di desa Krambilsawti, Saptosari, Gunungkidul. Mayoritas warga pedukuhan Bendo berprofesi sebagai petani yang mana pada saat ini mereka sedang menikmati hasil panen Singkong yang cukup besar. 

Akan tetapi, singkong yang dihasilkan tidak diolah terlebih dahulu melainkan hanya dikupas dan dijemur untuk kemudian dijual kepada pengepul. 

Hal ini membuat harga jual singkong menjadi murah hanya berada dikisaran Rp. 2.500-Rp. 3.000 per kilogram singkongnya. Belum lagi singkong yang sudah dijemur membuat kadar airnya menjadi hilang sehingga berat singkong menjadi lebih ringan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, tim KKN UMY 171 tergerak untuk mencari solusi agar harga singkong ini lebih berdayajual yang dapat menguntungkan tentunya. 

Solusi tersebut adalah pelatihan "Pengolahan Singkong" mulai dari pembuatan, pengemasan, hingga pemasaran. Tahap pertama yang dilakukan tim KKN UMY 171 adalah melakukan survei kepada masyarakat dengan menanyakan produk apa saja yang diminati dan bisa laku dijual dimasyarakat khususnya Desa Krambilsawit dan sekitarnya. 

Foto arsip Kegiatan| Dokumentasi Tim KKN UMY 171
Foto arsip Kegiatan| Dokumentasi Tim KKN UMY 171
Dari hasil survei tersebut menghasilkan kripik singkong dengan berbagai macam varian rasa yang menjadi minat masyarakat. Tim kemudian mendatangkan pembicara dari salah satu UKM yang ada di Bantul yang bergerak di bidang yang sama. 


"Alhamdulillah, hari ini kita bisa mendatangkan pembicara dari salah satu UKM besar di Bantul yang bergerak di bidang yang sama." tutur Rohmat Aji Sasmito, selaku Ketua Pelaksana saat berbicara di depan masyarakat yang hadir.

Pembicara tersebut menyampaikan motivasi-motivasi dalam berbisnis, bagaimana menjalankan bisnis, strategi-strategi yang dilakukan dalam berbisnis, dan tentunya cara pengolahan singkong. 

Sesi berikutnya adalah praktek bersama yang langsung dipimpin oleh pembicara. praktek ini meliputi praktek pengolahan itu sendiri dan pengemasan terhadap olahan singkong yang dihasilkan. 

Foto arsip Kegiatan| Dokumentasi Tim KKN UMY 171
Foto arsip Kegiatan| Dokumentasi Tim KKN UMY 171
Saat pengemasan tim KKN UMY 171 telah menyiapkan brand serta logo untuk hasil olahan tersebut yang diberi nama "Jandoo". Jandoo sendiri merupakan akronim dari Jajanan Bendo, keripik singkong dari Bendo.  

Kemudian produk singkong tersebut dipasarkan melalui toko-toko kelontong yang ada di Desa Krambilsawit dan sekitaran kecamatan Saptosari.

Tidak hanya sampai disitu, untuk menambah semangat masyarakat  dalam berproduksi nantinya tim KKN UMY 171 juga memberikan bantuan berupa satu paket alat-alat yang digunakan dalam proses produksi keripik singkong serta satu buah mesin Sealer yang digunakan untuk mengemas kemasan yang menggunakan bahan plastik untuk mempercepat proses pengemasan bagi home industry. 

Harapannya masyarakat yang berminat dapat melanjutkan program ini sebagai langkah awal untuk membangun industri di pedukuhan Bendo. Sehingga hal ini dapat meningkatkan harga jual singkong yang tentunya semoga dapat berimbas kepada petani agar lebih sejahtera dan dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Pedukuhan Bendo.-

Tim Pelaksana KKN

  • Akhyar Siddiq
  • Yusuf Ahmad
  • Wahyu Ardi Nugroho
  • Rohmat Aji Sasmito
  • Ridwan Tio Saputra
  • Aditya Indra Waskita
  • Risma Rais
  • Baby Haura Luthfia
  • Affifah Nur Aini
  • Widhi Yana Sari

Bersama Dosen Pembimbing Lapangan
Rinasa Agitya Anugrah, S.pd, M.Eng
Kontributor berita: Tim KKN UMY 171

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun