Mohon tunggu...
UMU NISARISTIANA
UMU NISARISTIANA Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

umunisaristiana26@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

3 Hal Penting bagi Anak Broken Home Sebelum Memutuskan untuk Menikah

11 Februari 2021   16:55 Diperbarui: 23 Maret 2021   16:58 6745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Broken Home. (Shutterstock via kompas.com)

Adanya struktur keluarga yang berubah membangun definisi buruk terhadap keluarga. Cinta-mencintai, sayang-menyayangi antar anggota keluarga yang digambarkan di buku sekolah tidak dirasakan sama sekali. "Keluarga" menjadi barang mahal yang sulit didefinisikan. 

Kesalahpahaman tentang makna keluarga membuat anak broken home di usia ideal untuk menikah memiliki perasaan takut jika ia akan mengalami kegagalan yang sama seperti orang tuanya. Tidak jarang, ketakutan ini membuat mereka justru enggan menikah.

Berkenaan dengan tiga hal ini, penting bagi anak broken home untuk memperhatikan tiga hal ini sebelum menikah:

1. Stabilkan Emosi

Selain kematangan usia dan finansial, memiliki kestabilan emosi merupakan hal penting bagi anak broken home sebelum menikah. Kestabilan emosi dapat dicapai melalui proses berdamai dengan diri sendiri. 

Ciri-ciri orang yang sudah berdamai dengan diri sendiri adalah menerima dan ikhlas dengan situasi keluarga yang dimiliki, apapun kenangan buruk dimasa lalu dianggap sebagai bagian dari pelajaran kehidupan yang mengasikan bukan lagi sebagai bayangan hitam besar yang dapat merenggut kebahagiaan di masa depan.

Memang betul berdamai dengan diri sendiri merupakan proses yang panjang, tetapi perlahan-lahan bisa dirasakan. Proses berdamai dengan diri sendiri bisa dilakukan dengan secara terbuka menceritakan hal traumatis dan kenangan buruk seputar keluarga kepada teman terdekat atau bisa langsung ke psikolog. 

Selain itu, juga dapat melalui rutin menulis gratitude journal setiap malam agar terbiasa untuk berterima kasih dan bersyukur sehingga hal-hal buruk mampu tertutupi dengan hal-hal baik.

2. Memantapkan Hati

Memantapkan hati ala anak broken home ada dua yaitu dengan mencintai diri sendiri dan memiliki pola pikir menikah karena butuh menikah bukan karena ingin menikah. 

Kurangnya perhatian dari orang tua membuat anak broken home cenderung senang menyenangkan orang lain dan takut tidak diterima oleh orang lain sehingga tidak jarang mereka mengorbankan diri sendiri hanya untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun