Mohon tunggu...
Umulya Islaha
Umulya Islaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sullahu ummati bil ilmi wal mal

Nama Umulya Islaha, TTL Pangkalpinang 10 Juli 1999, hoby syair

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Optimalisasi Pertanian Melalui Reklamasi Lahan Pasca Tambang di Bangka Belitung"

20 Mei 2019   20:24 Diperbarui: 20 Mei 2019   20:25 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adapun mengenai proses reklamasi lahan pasca tambang ini memiliki potensi berkelanjutan untuk memanfaatkan tanah kaolin yang berasal dari galian excavator untuk lahan bercocok tanam. Hal ini pun telah diterapkan oleh beberapa petani di Palangka Raya Kalimantan Tengah yang bercocok tanam diatas lahan kaolin pasca tambang. Untuk menghancurkan bongkahan tanah kaolin hingga siap tanam di luasan 300 m2 mereka membutuhkan waktu sebulan dengan dua tenaga kerja.

Guna mengetahui daya dukung kaolin terhadap tanaman budidaya, maka peneliti BPTP Kalteng M Anang Firmansyah pada bulan Juli-September 2010 melakukan 2 kajian sekaligus di 2 lahan petani kooperator. Kajian pertama untuk melihat daya dukung pupuk kandang ayam di tanah kaolin dan kajian kedua adalah demplot pemupukan berimbang di tanah kaolin. Tanaman indikator adalah jagung manis.

Jagung (Zea mays) yang kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras menjadikan jagung sebagai salah satu komoditas penting di Indonesia. Luas lahan budidaya jagung di Indonesia terus mengalami penurunan rata-rata sebesar 0.3% pertahun dari tahun 2010 hingga 2016 sedangkan target produksi jagung tahun 2019 diperkirakan naik 0.2% (BPS 2018).

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. 7 Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1 m sampai 3 m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. (Anonim, 2011a ).

Menurut Tjitrosoepomo, 1991 tanaman jagung dalam tata nama atau sistematika (Taksonomi) tumbuh-tumbuhan jagung diklasifikasi sebagai berikut. Kingdom : Plantae; Divisi: Spermatophyta; Kelas: Angiospermae; Kelas: Monocotyledoneae; Ordo: Graminae; Famili: Graminaceae; Genus: Zea; Spesies: Zea mays L. Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa. Meskipun jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak.

Adapun mengenai pengaplikasian kajian kedua pada tanaman jagung ini dilakukan kajian pupuk kandang ayam digunakan rancangan RAK 4x3, dengan luas satuan petak percobaaan 4x5m, perlakuan berbagai dosis pupuk kandang, P1=4t/ha; P2-8t/ha; P3=12t/ha; dan P4=16t/ha, dan hanya dilakukan pemupukan urea sebanyak 520 kg/ha diberikan dalam dua tahap. Kajian demplot pupuk berimbang digunakan luasan total 280 m2 dengan pemberian urea sebanyak 780 kg/ha, SP-18 200 kg/ha, KCI 300 kg/ha, dan pupuk kandang ayam 4 t/ha.

Kajian pertama menunjukkan ada perbedaan nyata pada berat tongkol bersih dan diameter tongkol berklobot. Umumnya peningkatan dosis pupuk kandang ayam meningkatkan parameter produksi yang diamati, dan dosis petani (P1) menunjukkan hasil yang lebih rendah. Jika dikonversi ke hektar dengan jarak tanam 30x75 cm maka diperoleh tongkol berklobot hingga 12 t/ha dan tonggol bersih 8,4 t/ha, dan pada saat ini harga jagung manis tonggol bersih di pasar pagi martapura Palangka Raya sekitar lima ribu rupiah sampai sepuluh ribu rupiah per kg nya.

Hasil demplot pemupukan berimbang ternyata jauh lebih baik dibandingkan pemupukan tidak berimbang (karena pupuk kimia sering langka). Produksi tongggol per klobot mampu mencapai 14,8 t/ha dan tongkol bersih mencapai 9,4 t/ha.

Kajian ini membuktikan bahwa lahan marjinal tidak selamanya marjinal, pengelolaan dan reklamasi lahan yang baik akan merubah lahan tersebut menjadi produktif. (Dr. M. Anang Firmansyah -- Peneliti BPTP Kalimantan Tengah). Serta berdasarkan kajian yang dilakukan di Kalimantan Tengah ini dapat menjadi cerminan untuk dapat diaplikasikan pada lahan pasca tambang yang ada di Bangka Belitung sebagai bentuk perbaikan infratruktur pertanian terutama perbaikan dan reklamasi lahan pasca tambang untuk peningkatan mutu pertanian guna pemenuhan pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun