Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Alasan dan Dampak Penggunaan New Media pada Orang Tua Milenial

2 Desember 2023   08:05 Diperbarui: 2 Desember 2023   08:20 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkembangnya teknologi dan informasi mempengaruhi penggunaan perangkat digital secara luas di Indonesia dengan jumlah pengguna internet mencapai 202,6 juta pada Januari 2021. Sejalan dengan munculnya media baru (new media), fungsi dan manfaat media juga mulai berubah.

Dari perubahan fungsi media inilah, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Poppy Febriana SSos MMedKom bersama salah satu mahasiswanya, Muhammad fajrur membuat penelitian yang berjudul Penggunaan New Media Di Kalangan Orang Tua Golongan Milenial Sebagai Media Pengasuh Anak.

Lihat juga: Cara Meningkatkan Sinergi Orang Tua dan Guru dalam Program Deteksi Perkembangan Anak

Penelitian ini dilakukan di desa Paciran, sebuah pesisir di kecamatan Paciran, Lamongan. Jenis new media yang digunakan pada penelitian ini adalah Facebook, WhatsApp, dan Google. Dengan menggunakan metode kualitatif,sumber informasi riset ini berasal dari 10 orang tua milenial yang ada di desa Paciran.

Sebanyak 60% dari mereka telah menggunakan new media sebagai pola asuh anak mereka. Sedangkan 40% sisanya juga menggunakan new media namun tidak seluruhnya dipakai untuk media pola asuh.

Tak semua paham new media

New media saat ini sangat dibutuhkan orang tua untuk mengetahui cara menentukan pola asuh yang baik bagi anaknya. Namun, tidak semua orang tua menggunakan new
media dalam menentukan pola asuh bagi anaknya. Alasannya seperti tidak paham
penggunaan new media, keterbatasan ekonomi, atau masih menggunakan pola asuh tradisional.

Padahal, anak yang berusia 0 s/d 3 tahun adalah masa "Golden Age" atau masa keemasan anak. Pada masa ini, sel-sel otak anak berkembang hingga 80 persen. Pada usia ini, otak mampu menerima dan menyerap berbagai macam informasi tanpa menyaringnya . Oleh karenanya, pola asuh orang tua pada anaknya berpengaruh pada
perkembangan mereka.

Ilustrasi Freepik
Ilustrasi Freepik

Penggunaan media sebagai transformasi informasi

Di era digital, media seperti TV dan ponsel pintar menjadi bagian hidup sehari-hari. Media sosial sebagai media baru berperan sebagai sumber informasi dalam praktik pola asuh orang tua-anak.

Penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, mempengaruhi realitas sosial keluarga. Orang tua muda lebih banyak mendapatkan nilai-nilai pola asuh dari media sosial daripada dari keluarga atau orang tua mereka. Hal ini merupakan salah satu pergeseran dalam sumber informasi pola asuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun