Menyambut mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) tahun akademik 2025-2026, Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), memberikan beberapa wejangan untuk para mahasiswa baru.
Lihat juga: Sambut Mahasiswa Baru, Nurhadi Tekankan 4 Peran Strategis Mahasiswa
8 Poin Rektor untuk Maba Umsida
Dr Hidayatulloh menyampaikan delapan poin pesan kepada para Maba tentang cara menjadi mahasiswa Umsida.
"Yang pertama, tolong selalu menjaga dan menegakkan integritas, kejujuran, dan tanggung jawab, baik secara akademik maupun non akademik," tuturnya.
Kedua, ia berpesan agar para mahasiswa bisa menjaga 3 tertib, yakni tertib ibadah, tertib kuliah, dan tertib berorganisasi.
Ia menyarankan agar mahasiswa turut aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dan UKM yang biasa diikuti sebagai bakat dan minat.
"Ketiga, mahasiswa harus selalu menghormati orang tua dan kepada bapak ibu dosen dan tendik. Karena keridhaan Allah terletak pada keridhaan orang tua," terangnya.
Ia mengatakan bahwa keadaan setiap individu tidaklah sama. Oleh karena itu, ia berpesan agar mahasiswa memiliki kepedulian, kepekaan, dan ketangguhan sebagai mahasiswa.
Secara ekonomi, imbuhnya, antar mahasiswa boleh tidak sama. Namun secara akademik dan prestasi lainnya, ia harap semua mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk mencetak prestasi di kampus pencerah ini.
Keempat, ia meminta agar para mahasiswa meningkatkan ketangguhannya. Tugas yang akan mahasiswa emban saat kuliah sudah tentu banyak.
Namun, imbuh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu, tugas kuliah tidak lain adalah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa.
"Jika ada tugas dari dosen, anggaplah itu sebagai sebuah bekal kalian untuk menyongsong masa depan," tuturnya.
Di poin kelima, Dr Hidayatulloh berpesan agar setiap mahasiswa memiliki etos kerja yang tinggi, yaitu kerja keras, cerdas, tuntas, dan ikhlas.Â
Yang keenam, ia berpesan agar para mahasiswa bersama bimbingan dosen, bisa mengembangkan kreativitas inovasi dan kolaborasinya dengan berbagai pihak.
"Kita tidak bisa sukses dengan hanya mengandalkan  kemampuan diri sendiri. Maka kerjasama mahasiswa dengan dosen,  mahasiswa dengan Tendik, atau mahasiswa dan mahasiswa, perlu dikuatkan," kata doktor lulusan UIN Sunan Ampel itu.
Poin ketujuh  adalah para mahasiswa bersama dosen akan difasilitasi untuk menjadi calon ilmuwan oleh Umsida.
Di sini mereka akan dibimbing untuk menghasilkan karya ilmiah dan publikasi ilmiah.
Dan dari semua pesan tersebut, Â akan berujung pada kelulusan mahasiswa tepat waktu.Â
"Pengalaman di Umsida pada jenjang S1 dan D4, sudah banyak menghasilkan lulusan dengan masa studi 3,5 tahun," ujarnya.
Dengan begitu, mahasiswa Umsida bisa lulus melanjutkan studi ataupun karir setelah 3,5 atau 4 tahun kuliah.
Wejangan MendiktisaintekÂ
Dok Humas Umsida

Selanjutnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof Brian  Yuliarto PhD mengucapkan  selamat secara daring  atas diterimanya para Maba ke jenjang perguruan tinggi.
Ia mengatakan bahwa ini merupakan  sebuah perjalanan tak hanya sebagai mahasiswa, tapi juga bagian dari ekosistem pendidikan tinggi.
Mahasiswa, katanya, berperan strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
"Tahun ini kami tengah mendorong program kampus berdampak. Kami ingin perguruan tinggi di Indonesia benar-benar menjadi penggerak transformasi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan menuju Indonesia emas 2045," terangnya.
Ia harap para maba tak hanya sekedar lulus kuliah, Â tapi juga mampu mentransformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan menjadi kontribusi nyata di masyarakat.
"Semoga kalian menjadi agen perubahan, penggerak, dan pelopor yang berani menghadirkan solusi untuk berbagai tantangan bangsa," ujar Prof Brian.
Menurutnya, kunci dari tercapainya hal tersebut adalah pendidikan yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia.
Ia mengatakan bahwa mahasiswa harus berintegritas, Â kreatif, Â adaptif, Â kolaboratif, Â dan peduli terhadap masyarakat.
"Dan ini merupakan awal dari proses yang panjang tersebut, sebuah momen transisi dari siswa menjadi mahasiswa yang dewasa mandiri dan siap berkontribusi," katanya.
Ia menekankan bahwa mahasiswa  adalah generasi yang menjaga dan merawat Pancasila sebagai dasar negara,  UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sebagai penutup, ia mengajak mahasiswa untuk berani bermimpi besar, berani melangkah, Â berkarya tanpa henti, dan menjadi mahasiswa yang berdampak bagi diri sendiri, keluarga, Â masyarakat, dan bangsa.
Lihat juga: 2600 Maba Umsida Ikuti Rangkaian Acara Fortama 2025
"Selamat belajar, selamat berproses, dan selamat menjadi bagian dari Dikti saintek berdampak. Kami akan menunggu karya-karya hebat kalian semua," tutup Prof Brian.
Penulis: Romadhona S.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI