Sesampainya di Gedung Lobby Utama Polresta Sidoarjo, Bagus yang mewakili mahasiswa menuntut tindakan represif aparat yang terjadi belakangan ini yang dari tahun ke tahun tidak ada perubahan.
Ia juga menyebut bahwa reformasi kepolisian dan aparat kepada sipil perlu ditindak kembali.
"Kita resah, tapi tidak rusuh, tidak ditunggangi, kita mahasiswa yang merasakan keresahan yang ada," tutur calon Presma Umsida 2025-2026 itu.
Presiden Mahasiswa Umsida, Banna Nidham Ulhaq juga menyampaikan orasinya di depan para aparat kepolisian dan jajaran Forkopimda Sidoarjo.
"Bapak ibu sekalian, beberapa hari ini Indonesia dalam keadaan gawat darurat. Melihat keadaan yang tidak kondusif, maka kami mahasiswa Sidoarjo beritikad baik melalui aksi damai," terang Presma Umsida 2024-2025 itu.
Menurutnya, mahasiswa merupakan kader bangsa, kaum akademik, kaum intelektual, dan bukan menjadi kaum anarkis.
"Maka sangat kita sayang kan ketika di beberapa daerah yang melakukan aksi yang berakhir anarkis dan ricuh," kata Banna.
Ia juga sangat menyayangkan bahwa aparat melakukan tindakan yang kurang baik dan represif. Banna meyakini bahwa Polisi dan TNI adalah pelindung masyarakat.Â
Oleh karena itu, ia menuntut keras bagi siapapun yang melakukan kriminalitas. Ia mengajak untuk menjunjung tinggi kemanusiaan.
"Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia, hidup rakyat yang melawan, hidup Alm. Affan Kurniawan," tutupnya saat orasi.
Solidaritas dan Pesan Kemanusiaan dalam Aksi Damai
Tak hanya dari perwakilan BEM Umsida saja, dalam aksi ini juga turut diikuti oleh PC IMM Sidoarjo.