Jika terdengar bunyi tokek lebih dari tujuh kali, mitosnya, akan muncul makhluk halus di sekitar tempat tersebut.
Prambon dipilih sebagai lokasi syuting film ini. Proses produksi film ini terbilangs angat singkat lantaran durasi mahasiswa USIM di Indonesia yang juga terbatas. Proses syuting dimulai sejak pagi hingga malam hari.Â
"Untuk lokasi syuting saya sangat salut karena di Malaysia saya sudah cukup sulit menemukan suasana seperti itu. Terlebih dengan film yang kami angkat, lokasi tersebut sangat cocok," terang Hanis.
Selain itu, tambahnya, jaringan di Indonesia sangat stabil di manapun itu. Ia mengatakan bahwa di Malaysia, ketika pergi ke tempat yang sedikit jauh dari kota, ia sudah susah mencari jaringan.
Kecekatan Comma Menyiapkan Syuting
Bertugas sebagai tim wardrobe, ia membantu menyiapkan penampilan para talent. Melihat peralatan yang digunakan, ia merasa Comma telah mempersiapkan semua dengan sangat matang.
Di USIM, ia juga mengikuti komunitas yang serupa Comma. Namun ketika bersama Comma kemarin, peralatan yang dipakai sangat proper dan lengkap, ia salut dengan hal tersebut.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan kepada anak muda dalam membuat karya sangatlah besar, itu yang bisa kami tiru nanti di Malaysia," tuturnya.
Dengan lengkapnya peralatan dan sigapnya semua kru, M Arif Firdaus, mahasiswa USIM yang bertugas sebagai clapper, sepakat dengan Hanis. Ia mengaku hampir tidak mengalami kendala.
"Mungkin juga karena lengkapnya peralatan dan kompaknya tim, kami jarang sekali mengalami kendala teknis," ujarnya.
Berperan sebagai clapper, Arif menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Ia mencatat shot yang dipakai.