Dengan emosi yang positif ini, muncullah ikatan atau bonding yang kuat dalam keluarga.Â
"Selama berpuasa, kita diminta untuk lebih sabar lebih banyak mengurangi rasa marah lebih banyak, menerima dengan ikhlas semua ketetapan atau takdir yang kita hadapi. Termasuk kita akan menjadi lebih tekun dan ulet dalam melakukan kebaikan," jelas doktor Ilmu Psikologi Universitas Airlangga itu.
Dampak Adanya Kasih Sayang di Bulan Ramadan
Menurutnya, ini adalah momen terbaik bagi orang tua untuk menanamkan makna Ramadan kepada setiap anggota keluarga.Â
Dalam penelitian neuro psikologis di Harvard University, membuktikan bahwa orang akan lebih mudah belajar dan akan banyak belajar saat mereka merasakan kasih sayang dan bahagia.Â
Pada saat berpuasa inilah anak-anak sebenarnya akan lebih mudah menerima segala masukan yang diberikan oleh orang tua tentang pentingnya kesolehan, kesederhanaan, menjadi orang baik, kedisiplinan, kesungguhan, keberanian, dan kepercayaan diri, dan hal lain untuk masa depan mereka yang lebih baik.Â
"Termasuk jika ada konflik atau hubungan yang kurang baik yang berkembang saat sebelum bulan puasa, maka di bulan puasa inilah momentum untuk memperbaiki konflik tersebut muncul," terangnya.
Lihat juga: Puasa Dapat Meningkatkan Kesehatan Jiwa, Ini 5 Cara Merawatnya
Dengan demikian, tambah wakil dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Umsida itu, Ramadan akan menjadi sebuah media yang sangat luar biasa agar umat muslim bisa mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warohmah.
Penyunting: Romadhona S.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI