Mohon tunggu...
Ummu Yusron
Ummu Yusron Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di kota Sukoharjo Jawa Tengah, menikah tahun 2003, mendapat amanah 2 anak, perempuan dan laki-laki.

Hidup mulia dengan Islam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Terluka Namun Tak Berdarah

9 Oktober 2022   17:01 Diperbarui: 9 Oktober 2022   17:10 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Terluka Namun Tak Berdarah

Semua merasa keberadaan diri ini adalah beban bagi mereka.

Dulu ibu yang merasa diri ini jadi beban hidupnya hingga tega menjadikan diri ini sebagai mesin pencetak uang.

Hingga bisa membeli tanah, lalu mengatakan bahwa tanah itu ibu yang beli, dan uang yang sudah masuk untuk pengganti biaya dari lahir sampai menikah.

Sungguh teganya berkata seperti itu, sedang diri ini adalah darah dagingnya.

Apa pantas seorang ibu berkata demikian?

Kalau memang terbebani, kenapa tidak dia lenyapkan saja ketika masih dalam kandungan?

Terluka namun tak berdarah.

Disaat diri ini masih bisa mencetak rupiah demi rupiah, masih diterima sebagai anak, namun ketika diri ini sudah tak mampu mencetak rupiah demi rupiah, diri ini di usirnya untuk mencari uang, agar bisa memberikan kelayakan hidupnya dan keluarga nya.

Terluka Namun Tak Berdarah.

Ketika diri ini tiada lagi bisa mencetak rupiah demi rupiah, dan meminta uang yang pernah di berikan, namun jawabnya sungguh di luar nalar manusia, "uang yang sudah masuk tidak dapat keluar kembali"

Sungguh miris sekali.

Semua berlanjut ketika diri ini masuk dalam jenjang rumah tangga.

Menyadari semua bahwa diri ini menjadi beban, ketika meminta diri ini untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Dan ketika diri ini tiada mampu memenuhi kebutuhan keluarga, dengan begitu mudahnya mengusir dari rumahnya ketika rumahnya sudah berdiri dengan baik.

Benar-benar miris sekali.

Terluka Namun Tak Berdarah.

Luka itu memang menganga, namun tiada nampak di luar, bahkan darahpun tiada darah yang keluar.

Ingin di pulangkannya kerumah orang tua, tapi masih diinginkan.

Kalau memang tidak niat, kenapa harus mengatakan akan di pulangkannya kerumah orang tua?

Di tanya apa ada niat pisah, di jawabnya "iya"

Dan itu sudah jatuh talak, jika ingin rujuk harus ada saksi, karena masih dalam masa iddah.

Namun kembali diri ini berfikir, apakah masih bisa diperbaiki rumah tangga yang seorang suami adalah seorang laki-laki matre?

Sedangkan di saat baik saja dengan begitu mudahnya mengatakan "kalau tanah mu tetap di bagi dengan adikmu, tinggal saja di tanah itu sekalian, rumah ini biar ku tempati bersama anak-anak."

Mengusir dan itu talak bersyarat, begitu mudahnya menjatuhkan talak, walaupun itu talak bersyarat.

Memikirkan nya untuk kedepannya, rasanya sulit untuk diperbaiki lagi kalau suami tetap matre.

Mau di bawa kemana keluarga ini?

Bahkan tak ada rasa ingin memperbaiki dan tak ada rasa dan niat berumahtangga karena ingin mencari ridho Allaah Subhanahu Wa Ta'ala.

Sudah di beri kesempatan sekian tahun, namun sifat matre nya tetap melekat dalam dirinya dan menjadi semakin menjadi di kala dirinya mencapai kesuksesan.

Bahkan sampai tega memfitnah diri ini dengan fitnah yang amat sangat keterlaluan.

Bahkan semua orang percaya sampai menyidang diri ini, karena di luar semua menggunjingkan diri ini dengan semua fitnah yang di sebarkan.

Mengklarifikasi?

Iya itu di lakukan, namun tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena fitnah itu ternyata sudah menyebar kemana-mana, bahkan sampai ke kampung yang beda kecamatan.

Innalilahi wa Inna Ilaihi Raji'un.

Miris sekali

Terluka Namun Tak Berdarah.

Bertemu dengan mereka yang masih peduli dengan diri ini, kemudian menceritakan fitnah-fitnah itu, dan mengklarifikasi nya.

Setiap bertemu dengan orang, muka mereka tidak nampak bersahabat, bahkan cenderung mencemooh.

Kala itu tiada menyadari akan fitnah yang sudah di sebarkan nya, baru ketika mendengar dari mulut ke mulut, jadi faham dengan sikap memusuhi mereka kepada diri ini.

Terluka Namun Tak Berdarah.

Semua itu berawal dari ketika dirinya pinjam sertifikat tanah. Namun diri ini tiada meminjamkannya, karena akan di buat jaminan di bank, sedangkan itu adalah riba.

Allaah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman

"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (Surat Al Baqarah: 275).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengancam akan memerangi orang-orang yang tidak menuruti perintah-Nya untuk meninggalkan riba. Allaah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 "Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu." (QS Al Baqarah ayat 279).

Dan Allaah Subhanahu Wa Ta'ala berjanji akan memasukkan pelaku riba ke dalam neraka kekal selamanya. Allaah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya Iarangan dari Tuhannya, laIu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang Iarangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekaI di dalamnya (QS Al Baqarah ayat 275).

Namun dalam kehidupan ini, orang yang teguh memegang syariat Allaah, memegang teguh hukum dari Allaah Subhanahu Wa Ta'ala, dari zaman nabi hingga saat ini, akan selalu di fitnah dengan berbagai fitnahan yang keji.

Na'udzubillaahi min dzalik.

Terluka Namun Tak Berdarah.

Sabar menghadapi orang seperti itu, hanya akan menghancurkan diri sendiri.

Bagai lilin yang mampu menerangi, namun diri sendiri hancur lebur.

Menyadari bahwa memang hidup ini tiada lepas dari segala macam ujian, karena manusia akan tetap di uji agar bisa dilihat sampai dimana dia bisa bersabar, dan agar bisa menjadikannya naik ketingkat derajat yang lebih tinggi di hadapan Allaah Subhanahu Wa Ta'ala.

Hidup ini adalah ujian, dan Allaah tidak menguji hamba-Nya di luar batas kemampuannya.

Allaah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Surat Al Baqarah ayat 285)

Maha benar Allaah Subhanahu Wa Ta'ala dengan segala firman-Nya

Wallahu a'lam bish shawwaab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun