Namun kembali diri ini berfikir, apakah masih bisa diperbaiki rumah tangga yang seorang suami adalah seorang laki-laki matre?
Sedangkan di saat baik saja dengan begitu mudahnya mengatakan "kalau tanah mu tetap di bagi dengan adikmu, tinggal saja di tanah itu sekalian, rumah ini biar ku tempati bersama anak-anak."
Mengusir dan itu talak bersyarat, begitu mudahnya menjatuhkan talak, walaupun itu talak bersyarat.
Memikirkan nya untuk kedepannya, rasanya sulit untuk diperbaiki lagi kalau suami tetap matre.
Mau di bawa kemana keluarga ini?
Bahkan tak ada rasa ingin memperbaiki dan tak ada rasa dan niat berumahtangga karena ingin mencari ridho Allaah Subhanahu Wa Ta'ala.
Sudah di beri kesempatan sekian tahun, namun sifat matre nya tetap melekat dalam dirinya dan menjadi semakin menjadi di kala dirinya mencapai kesuksesan.
Bahkan sampai tega memfitnah diri ini dengan fitnah yang amat sangat keterlaluan.
Bahkan semua orang percaya sampai menyidang diri ini, karena di luar semua menggunjingkan diri ini dengan semua fitnah yang di sebarkan.
Mengklarifikasi?
Iya itu di lakukan, namun tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena fitnah itu ternyata sudah menyebar kemana-mana, bahkan sampai ke kampung yang beda kecamatan.