Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisnis Rumahan di Jeddah

21 Januari 2023   18:31 Diperbarui: 21 Januari 2023   18:43 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah berhenti memberi kes privat, Uniq melayani jahitan. Awalnya Uniq menjahit seragam TPA untuk putra-putrinya dengan cara manual yaitu dengan jahit tangan. Kemudian, setelah mempunyai mesin jahit ia menerima jahitan baju muslim anak-anak dan gorden.

 Uji coba resep

Saat itu Uniq mengalami kesulitan untuk mendapatkan makanan  Indonesia di  Jeddah. Restoran masakan Indonesia pun jumlahnya  masih sedikit dan harga masakannya relatif mahal.  Sementara Uniq harus hidup hemat. Oleh karena itu Uniq harus bisa membuat makanan sendiri di rumahnya. Meskipun sedang sakit ia tetap memasak di dapur.

Setelah komunitas teman Uniq  di Jeddah bertambah banyak dan sering mengadakan pertemuan, Uniq sering membuat kue untuk pertemuan. Sehingga mau tidak mau Uniq  sering melakukan uji coba  resep kue.

Biasanya Uniq melakukan uji coba resep kue tradisional seperti kue sus, pastel, lemper, kue lumpur, pukis, risol, tahu isi, lapis dan banyak lagi. Sehingga anak-anak tidak lupa dengan kue-kue tradisional kampung halamannya.

Kue yang Uniq buat itu  tidak langsung satu kali jadi. Uniq harus melakukan uji coba resepnya berulang-kali secara terukur, sampai menghasilkan  kue dengan cita rasa yang khas dan resep yang paten.

Menerima pesanan

Setelah Uniq merasakan kuenya layak untuk konsumsi orang banyak, maka Uniq mencoba menjualnya ke orang-orang di sekitarnya. Pertama kali  Uniq  membawa kue dagangannya ke tempat pengajian. Ternyata, Uniq salah alamat karena dalam pengajian tersebut tidak boleh jual beli. Sehingga Uniq pun harus mengikhlaskan kuenya untuk hidangan pengajian. Meskipun demikian, berkat kuenya dibagikan ke forum pengajian akhirnya ada orang yang memesan kue kepadanya.

Kemudian, pesanan  kue datang dari kantor suaminya secara rutin. Setiap "weekend" kantor suaminya memesan kue untuk karyawannya.

Setelah itu pesanan kue berdatangan dari kalangan masyarakat yang lebih luas.

Ketika ada acara 17 Agustus di KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia), Uniq mendapat pesanan 400 kotak kue gurih dan manis untuk suguhan masyarakat di Jeddah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun