Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Setiap Ibu adalah Guru

28 November 2022   22:00 Diperbarui: 28 November 2022   22:05 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(5) Tidak meremehkan perbuatan sekecil apapun. Allah ta'ala berfirman,
Wahai anakku. Sungguh jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti. (QS Luqman:16)
Ibu hendaknya mendidik anak agar tidak meremehkan perbuatan sekecil apapun. Misalnya  memakai masker untuk memutus rantai penyebaran virus Corona, membuang sampah ke tempat sampah atau menyimpan sampah di dalam tas kalau tak menemukan tong sampah.  Kemudian membuangnya ke tempat sampah. Semua amal saleh itu Bunda lakukan untuk meraih keridhaan Allah saja.

(6) Beramar ma'ruf nahi mungkar.
Alllah ta'ala berfirman, "Wahai anakku! Laksanakan salat, dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar..."(QS Luqman:17)
Ibu hendaknya mengajak anak  beramar ma'ruf nahi mungkar atau  berbuat baik dan mencegah kemungkaran misalnya mengajak anak untuk mematuhi protokol kesehatan,  bersedekah ke kerabat dekat yang kurang mampu. Dan menghindari perbuatan yang mungkar, misalnya, menghindari kerumunan, memakai  barang orang lain tanpa izin, sekalipun  barang orang lain itu milik saudaranya sendiri. Semua kebaikan itu hanya untuk mengharapkan wajah Allah saja.

(7) Bersabar.
Allah ta'ala berfirman, ".. bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting." (QS Luqman:17) Ibu hendaknya mendidik anak agar bersabar menjalani hidup. Tentu ibu harus memberikan contoh. Apabila ibu  terbiasa menunjukkan sikap sabar  dan mengucap kalimat istirja' _innalillahi wa Inna ilaihi rojiun_ ketika terkena musibah maka demikian pula anak. Ia akan melakukan hal yang sama, yaitu bersabar dan mengucapkan kalimat istirja' pada saat ditimpa musibah. Sebab bagaimana mungkin anak bisa belajar sabar. Sedangkan ibinya sendiri sering tak sabar. Kalau anak terlanjur marah-marah  karena  ada temannya  yang memakai  mainannya tanpa izinnya maka ucapkanlah _"Laa taghdob wa lakal Jannah"_ Artinya, janganlah marah, bagimu surga."  Semua perbuatan itu kita lakukan hanya untuk dicintai-Nya semata.

(8) Tidak sombong dan angkuh.
Allah ta'ala berfirman,
"Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia ( karena sombong)  dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh."(QS Luqman:18) ibu hendaknya memberikan contoh perbuatan yang menunjukkan kerendahan hati. Sebab kalau ibu sampai  berlaku sombong maka jangankan memasuki surga, mencium bau surga pun tidak. Jadi meskipun ibubpunya suami yang berkedudukan tinggi misalnya menjadi direktur utama sebuah perusahaan, tetapi  tidak   sombong dan  tidak   merendahkan orang lain yang status sosialnya lebih rendah. Maka anak pun akan berusaha rendah hati. Ketika orang tuanya kaya raya, anak  tidak mau pamer kekayaan orang tuanya, tidak merendahkan pembantu di rumahnya dan tidak _mentang-mentang_ pada teman-temannya yang miskin. Semua perbuatan itu dilakukan untuk meraih ridho-Nya semata.

(9) Sederhana  dan bertutur kata lembut.
Allah ta'ala berfirman,
"Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suatu keledai."(QS Luqman:19)
Ibu hendaknya mendidik anak agar hidup sederhana terutama sederhana dalam berpenampilan, berpakaian dan berkendaraan. Sungguh ibu akan beruntung jika bisa  membiasakan anak untuk hidup sederhana. Sehingga kelak setelah dewasa  ia akan mampu bertahan hidup dalam setiap keadaan. Ketika  Allah ta'ala menakdirkan miskin ia bisa bersabar dan tak meminta-minta.  Ketika Allah menakdirkan  kaya ia mampu bersyukur dan mau menyisihkan sebagian rezekinya untuk orang yang membutuhkannya. ibu juga hendaknya bertutur kata lembut atau melunakkan suara ketika berbicara dengan suami. Sehingga anak pun akan berbuat demikian ketika berhubungan dengan orang lain. Semua perbuatan itu hanya kita lakukan untuk meraih ridha-Nya semata

Demikian, pelajaran yang bisa kita petik dari nasihat  Luqman kepada anaknya.  Semoga Allah ta'ala memudahkan kita untuk mengamalkannya. Sehingga di   negeri  ini akan muncul generasi muda yang berilmu lagi berakhlak mulia.

Bondowoso, 28-11-2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun