Mohon tunggu...
Ummi Khabibatul Ummah
Ummi Khabibatul Ummah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Allah always understanding :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru BK Ngga Sendirian, Lalu dengan Siapa?

25 Maret 2019   15:51 Diperbarui: 25 Maret 2019   16:23 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.asl13.novara.it

Menjadi guru BK (Bimbingan dan Konseling) bukanlah suatu hal yang mudah. Menjadi guru BK juga harus mempunyai kompetensi terhadap dirinya dan mampu mengemban tugas yang sangat berat. Dikatakan sangat berat, sebab tugas guru BK itu sendiri yaitu berkaitan dengan hal-hal pribadi baik akal maupun mental seseorang. Oleh karena itu, tidak semua orang bisa menjadi guru Bimbingan dan Konseling.

Ada yang masih berpendapat bahwa guru BK bekerja untuk menyelesaikan tugasnya sendirian tanpa ada yang membantu dan itu salah. Karena, dalam Bimbingan dan Konseling ada istilah yang namanya "stakeholder" yang fungsi secara umumnya bisa membantu konselor dalam menyelesaikan tugasnya. Apa itu stakeholder? Stakeholder merupakan semua pihak yang memiliki hubungan baik dengan konseli dan bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi serta bersifat langsung maupun tidak langsung.

Stakeholder terdiri dari dua pihak, yang pertama pihak secara internal dan yang kedua pihak secara eksternal. Maksudnya, dalam mempengaruhi atau dipengaruhinya konseli pihak internal itu berada dalam cakupan lingkup itu sendiri, sedangkan pihak eksternal berada diluar cakupan lingkup itu. Dikeolmpokkan menjadi pihak internal maupun eksternal itu tergantung dengan lingkupnya. Misalnya, dalam lingkup sekolah yang berperan sebagai stakeholder  pihak internal itu ada Kepala Sekolah, Guru BK itu sendiri, Staff TU, Guru Mapel, Wali Kelas, Pustakawan,  Satpam, Petugas Kantin dll. Intinya dikatakan itu pihak internal apabila masih berada di lingkup tersebut. Lalu pihak eksternal itu seperti Orang Tua, Keluarga, Tetangga dll karena diluar lingkup sekolah tersebut.

Stakeholder itu saling bekerja sama, saling membantu, dan saling memberi saran dalam menjalankan tugasnya. Misalnya, masih dalam lingkup sekolah terdapat siswa jika pelajaran matematika sering tidak masuk kelas  padahal ia berangkat ke sekolah. Lalu guru mapel tersebut menyelediki terlebih dahulu dengan cara menanyakan kepada teman-temannya atau bisa juga nitip pesan kepada temannya agar di sampaikan kepada dia. Apabila masih saja tetap tidak masuk maka guru mapel lapor kepada guru BK, lalu guru BK menindak lanjuti dengan menanyakan kepada orangtuanya atau orangtuanya suruh menasihati ataupun cara yang lainnya hingga mengumpulkan informasi apa alasan anak itu sering tidak masuk kelas saat jam pelajaran matematika dan apa tindakan yang dilakukan selanjutnya.

Nah dari situlah bisa dikatakan kalau stakeholder itu saling membantu dan guru BK tidak sendirian dalam menjalankan tugasnya, melainkan dibantu ataupun adanya kerja sama antara stakeholder baik internal maupun eksternal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun