Mohon tunggu...
ummi hirza
ummi hirza Mohon Tunggu... mahasiswa baru yuinsaa

suka nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indahnya bersyukur dalam kehidupan

30 September 2025   23:06 Diperbarui: 30 September 2025   23:06 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

           Indahnya bersyukur dalam kehidupan

Syukur adalah salah satu konsep dasar dalam ajaran Islam yang berkaitan dengan rasa terima kasih kita kepada Allah. Sebagai makhluk Allah sudah sepatutnya kita memiliki rasa tersebut, berterima kasih atas segala nikmat-Nya. Karena dengan rasa syukur, Allah akan menambahkan nikmat-nikmat Nya kepada kita. Kata syukur berasal dari bahasa Arab (as-syukr) yang berarti "berterima kasih" atau "menghargai". Bersyukur tidak hanya diungkapkan secara lisan saja, tetapi harus dibuktikan dengan tindakan serta pengakuan hati yang menerima dan ridho atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah, baik berupa nikmat secara dhohir seperti kesehatan, harta, fisik yang sempurna dan lain-lain maupun nikmat secara bathin seperti nikmat iman, islam, ketenangan hati, hidayah dan lain-lain. Dalam Islam, syukur banyak disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits sebab syukur memiliki kedudukan yang sangat penting dan membawa manfaat yang besar.

Allah SWT berfirman:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat pedih." (QS.Ibrahim:7)

Ayat ini mengandung makna anjuran dan juga ancaman tentang bersyukur. Yakni Allah akan menambah nikmat-Nya kepada kita bilamana kita mensyukuri nikmat-Nya dan Allah akan memberikan siksa-Nya kepada kita bilamana kita mengingkari nikmat-Nya.  Ini membuktikan bahwa Allah sangat mencintai hambanya yang bersyukur dan membenci hambanya yang kufur.

Selain itu, Allah juga berfirman:

...

..."dan sedikit sekali dari hamba-hambaku yang bersyukur."(QS. Saba:13)

Ayat ini memberi peringatan bahwa bersyukur merupakan sikap yang tidak mudah dilakukan oleh banyak orang. Hanya orang-orang tertentu yang hatinya sudah dipenuhi dengan keimanan dan keyakinan yang kuat yang bisa melestarikan rasa syukur tersebut.

Bersyukur jika dilihat dari konsep secara lisan sangatlah mudah diamalkan yaitu dengan berucap "alhamdulillah". Akan tetapi jika dilihat dari konsep hati yang bersyukur itu sangatlah tidak mudah. Sejatinya bersyukur merupakan keadaan hati yang ridho dan menerima atas segala apa yang diberikan oleh Allah tanpa terselipkan rasa mengeluh dan terus merasa kurang. Ketika kita melihat kenikmatan yang Allah berikan kepada orang lain, hati kita berucap "kenapa saya juga tidak diberi kenikmatan seperti itu", "kenapa saya tidak bisa seperti dia" maka hal ini secara tidak langsung mengarah pada rasa tidak bersyukur nya kita terhadap nikmat Allah. Ini menunjukkan bahwa keimanan dan keyakinan kita terhadap Allah masih sangatlah lemah. Bahwa Allah sudah mengatur rezeki dan nikmat yang akan diberikan kepada kita tanpa salah alamat. Dan Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi setiap hambanya. Pada dasarnya beryukur itu tidak mudah akan tetapi bisa untuk kita latih dan kita usahakan. Bersyukur yang sempurna dapat diwujudkan dengan menggabungkan syukur secara lisan, hati dan juga perbuatan. Secara lisan, yaitu dengan mengucapkan kalimat hamdalah "alhamdulillah". Secara hati, yaitu dengan menyadari bahwa semua yang ia miliki adalah anugerah yang diberikan Allah dan meyakini bahwa setiap hamba pasti memiliki rezeki nya masing-masing yang Allah sudah atur dan tidak akan tertukar. Secara perbuatan, yaitu dengan memanfaatkan nikmat yang telah diberikan oleh-Nya untuk hal-hal yang baik dan sesuai dengan perintah-Nya seperti Allah berikan kesehatan maka bersyukur dengan menggunakan nikmat tersebut untuk beribadah dengan baik, mencari ilmu, bekerja yang halal, berbuat kebaikan dan lain-lain yang tidak melangar syariat Allah, kemudian Allah berikan nikmat harta berlebih maka mensyukuri nikmat tersebut dengan bersedakah dan membantu orang lain yang membutuhkan.

Sering kali manusia merasa bersyukur hanya ketika mendapatkan nikmat besar. Padahal, nikmat kecil seperti masih bisa membuka mata di pagi hari juga merupakan karunia Allah yang patut disyukuri. Ketidakmampuan untuk melihat nikmat kecil sering membuat kita mudah mengeluh, iri, atau merasa kurang. Itu pertanda lemahnya iman dan keyakinan terhadap takdir Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun