Mohon tunggu...
Ummi Fadhilla
Ummi Fadhilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi saya adalah makan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Framing Teks Berita Curah Hujan di Kab Banjarnegara

18 Maret 2024   19:25 Diperbarui: 18 Maret 2024   19:28 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://banjarnegarakab.bps.go.id/

Framing teks merupakan pendekatan atau metode analisis yang digunakan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika mengkonstruksikan fakta dalam berita. Framing dapat dianalogikan seperti kita sedang memotret, dimana objek yang menjadi fokus perhatian adalah bagian interior, eksterior, mesin dan bagian lainnya. Analisis framing mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan menulis berita, yang berpusat pada produksi berita oleh media. Framing dalam level kultural dimaknai sebagai batasan-batasan wacana serta elemen-elemen konstitutif yang terbesar dalam konstruksi wacana, sementara framing dalam level individual menghasilkan framing dalam level individual.

Kabupaten Banjarnegara adalah sebuah wilayah administrasi di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten berada di kecamatan Banjarnegara. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.002.398 jiwa dengan luas wilayah 1.023,73 km dan sebaran penduduk 979 jiwa/km. Kabupaten Banjarnegara berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batam pada bagian utara, Kabupaten Kebumen pada bagian selatan, Kabupaten Wonosobo pada bagian timur, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga pada bagian barat. Wilayah kabupaten ini meluas hingga 106.970.997 hektar atau 3,10% dari provinsi Jawa Tengah.

Dapat disimpulkan dari data curah hujan di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2007 hingga 2016 adalah:

1. Tahun 2010 dan 2013 merupakan tahun dengan curah hujan terbesar, mencapai 5587.00 mm dan 6572.00 mm, masing-masing.

2. Tahun 2007, 2008, 2009, 2012, 2014, 2015, dan 2016 memiliki curah hujan yang lebih rendah dari tahun 2010 dan 2013, mencapai 3147.00 mm, 3184.00 mm, 3139.00 mm, 3084.00 mm, 3360.00 mm, 3623.00 mm, dan 4233.00 mm, masing-masing.

Data ini menunjukkan bahwa Kabupaten Banjarnegara mengalami perbedaan curah hujan yang signifikan dari tahun ke tahun, dengan tahun 2010 dan 2013 yang memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lainnya.

 Analisis Framing  Teks Berita Curah Hujan Kabupaten Banjarnegara

Berikut ini adalah hasil analisis berita media massa mengenai kabupaten banajarnegara jawa Tengah,

1. Judul:  Akibat Hujan Deras, Jalan Penghubung Kabupaten Pekalongan-Banjarnegara Ambles

Tanggal: 23 Januari 2019

Waktu: 12:50 WIB

Media: WartaKotaLive.com

Ringkasan: Jalur penghubung kabupaten ambles di Dukuh Sibelis, Desa Tenogo, Kecamatan Paninggaran, sekitar pukul 03.00 WIB. Jalan yang ambles panjangnya sekitar lima meter dengan kedalaman sekitar 50 cm. Waspadai jalan Paninggaran menuju Kalibening yang pernah mengalami kejadian serupa tahun lalu.


2. Judul: Curuah Hujan Tinggi, Produksi Gula kelapa di Banjarnegara Tururn

Tanggal: 22 November 2021

Waktu: 23:46 WIB

Media:  TribunJateng.com

Ringkasan: Musim hujan menurunkan produktivitas gula di Kabupaten Banjarnegara karena jumlah nira yang dihasilkan pohon kelapa menurun. Saat musim kemarau, produksi mencapai 6-7 kilogram per hari, namun saat musim hujan hanya 2-3 kilogram. Kemarau berkepanjangan juga mempengaruhi produksi, terutama saat musim terang tanpa hujan.

3. Judul: Musim Hujan, jalan kabupaten di Majatengah, Banjarnegara Rusak Parah, Hanya Bisa dilewati Motor

Tanggal:  27 January 2024

Waktu: 20:29 WIB

Media: PORTALPEKALONGAN.COM

Ringkasan: Curah hujan tinggi di Banjarnegara, Jawa Tengah, telah menyebabkan bencana alam, termasuk pergerakan tanah yang merusak jalan kabupaten di Dusun Candi, Desa Majatengah, Kecamatan Banjarmangu. Pergerakan tanah terjadi sekitar sebulan lalu, tetapi dalam dua minggu terakhir, situasinya memburuk karena hujan intensitas tinggi. Warga kesulitan bepergian, beraktivitas ekonomi, dan mengakses fasilitas kesehatan serta sekolah di kecamatan tersebut.


4. Judul: Potensi Hujan di Banjarnegara Bersifat Lokal dan Ringan

Tanggal: 29 September 2019

Waktu: 20: 23 WIB

Media: AYOSEMARANG.COM

Ringkasan: Kabupaten Banjarnegara saat ini memasuki musim pancaroba dari kemarau ke hujan, meskipun tingkat curah hujan masih rendah. Harapan ada pada Oktober untuk peningkatan curah hujan yang dinantikan warga setempat mengingat kekeringan dan krisis air bersih. BMKG memprakirakan awal musim hujan di Banjarnegara dan sekitarnya pada bulan Oktober 2019.


5. Judul: Peringatan BMKG: Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga Curah Hujan Tinggi

Tanggal: 8 Desember 2023

Waktu: 14:01 WITA

Media: TribunBanyumas.com

Ringkasan: BMKG memperingatkan cuaca musim penghujan di Jawa Tengah dengan prediksi hujan intensitas tinggi, mencapai 100 milimeter per hari. Kelembaban udara juga tinggi, berkisar 55 hingga 99 persen. Menurut analis cuaca BMKG, Winda Rastri, hujan tinggi akan melanda wilayah Banjarnegara, Banyumas, dan Purbalingga dengan rata-rata 150 milimeter per jam.


6. Judul: BMKG: Curah Hujan di Banjarnegar Rendah Sepanjang Juni

Tanggal: 7 juni 2020

Waktu: 15:02 WIB

Media: ANTARA

Ringkasan:  BMKG memperkirakan curah hujan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan rendah sepanjang bulan Juni 2020. Sebagian besar wilayah di Jawa Tengah, termasuk Banjarnegara, diperkirakan memiliki curah hujan rendah hingga menengah, berkisar 0 hingga 150 milimeter per dasarian. Puncak musim kemarau di Banjarnegara diperkirakan terjadi pada bulan Agustus 2020, dengan bulan Juni ini memasuki awal musim kemarau.


7. Judul: BPBD Banjarnegara Minta Warga Waspadai Bencana Saat Cuaca Ekstrem

Tanggal: 26 Febuari 2024

Waktu: 10:02 WIB

Media: medcom.id

Ringkasan:  BPBD Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, meminta warga di wilayah rawan bencana tanah longsor untuk waspada terhadap cuaca ekstrem hingga Selasa, 27 Februari 2024. Cuaca ekstrem masih berpotensi hingga bulan Maret karena BMKG memperkirakan puncak musim hujan terjadi pada akhir Februari hingga awal Maret 2024.


8. Judul: Musim hujan, Banjarnegara Waspada bencana Longsor

Tanggal: 13 September 2022

Waktu: 18:53 WIB

Media: SuaraMerdekaBanyumas

Ringkasan: Musim hujan dimulai di Kabupaten Banjarnegara sejak awal September 2022, menyebabkan sejumlah bencana hidrometeorologi, terutama longsor. Kepala BPBD Banjarnegara, Aris Sudaryanto, menyampaikan bahwa analisis data BMKG menunjukkan awal musim hujan di beberapa daerah Jawa Tengah, termasuk Banjarnegara, pada dasarian pertama bulan September. Pada Senin, 12 September 2022, longsor terjadi di Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, setinggi 15 meter, menutup badan jalan sepanjang 5 meter. Proses pembersihan selesai pada Selasa, 13 September 2022, pukul 10.00.


9. Judul: BKMG BAnjarnegara Sosialisikan potensi Cuaca Ekstrem

Tanggal: 26 November 2020

Waktu: 15:58 WIB

Media: ANTARA

Ringkasan: BMKG Banjarnegara, Jawa Tengah, menyosialisasikan potensi cuaca ekstrem untuk mendorong kesiapsiagaan masyarakat setempat. Kegiatan tersebut melibatkan BPBD Banjarnegara, TNI/Polri, dan unsur terkait lainnya. Mereka mengingatkan bahwa peningkatan curah hujan dapat meningkatkan potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor, dan angin kencang.


10. Judul: Dua Pekan Terakhir, Lima Warga tewas Tersambar Petir di Banjarnegara dan Purbalingga

Tanggal: 8 Maret 2024

Waktu: 16:21 WIB

Media: Kompas.id

Ringkasan: Dalam dua pekan terakhir, lima warga tewas akibat sambaran petir di Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kewaspadaan dan mitigasi harus ditingkatkan untuk mengurangi risiko korban jiwa. Data BMKG mencatat ratusan ribu sambaran petir di Jawa Tengah pada Januari-Februari 2024, dipengaruhi oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial di wilayah Indonesia. Peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga Selat Karimata juga berperan. Warga diingatkan untuk menghindari area terbuka saat petir, mematikan ponsel saat hujan petir karena sinyalnya dapa


Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah metereologi dan klimatologi dosen pengampu Dr. Rosalina Kumalawati M.Si



 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun