Mohon tunggu...
Ummi Arfah
Ummi Arfah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis dan membaca adalah caraku merawat akal dan perasaan. Pecinta budaya, pembelajar sepanjang hayat, dan pengagum keindahan dalam hal-hal sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Medan

Perjumpaan islam dan budaya lokal: Akulturasi islam dalam tradisi minang dan batak mandailing

26 Juni 2025   17:31 Diperbarui: 27 Juni 2025   18:35 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/jrwfayf1fo9RcPYD6

Sumatera utara tidak hanya terkenal karena kekayan alamnya, tetapi sumatera utara juga dikenal dengan budaya mastarakat yang kompleksitas.Sumatera memiliki berbagai macam suku dan etnis,beragam bahasa,serta adat istiadat yang masih kental.Salah satu suku yang memiliki adat istiadat yang sangat kuat dan unik adalah suku mandailing.Mandailing natal atau yang lebih di kenal dengan madina berada di bagian selatan sumatera utara.Secara spesifik mandailing berbatasan dengan sumatera barat di bagian selatan, Tapanuli selatan di bagian utara, Samudera indonesia di bagian barat , dan Kabupaten padang lawas utara di bagian timur.Sedangkan secara geografis Mandailing Natal terletak pada koordinat 0°10' - 1°50' Lintang Utara dan 98°10' - 100°10' Bujur Timur. Wilayahnya memiliki rentang ketinggian antara 0 hingga 2.145 meter di atas permukaan laut.

Mndailing memiliki sejarah yang kaya dan budaya yang unik termasuk bahasa, adat istiadat, dan kesenian mereka sendiri.Nama mandailing berasal dari kata “mandala holing” yakni, sebuah federasi yang pernah hadir di daerah tapanuli selatan pada abad ke-12.Kata ini tertera dalam surat tumbaga holing (serat tembaga kalinga ).Sebagian sosiolog juga berpendapat bahwa kata mandailing berasal dari kata “mande” hilang dari bahasa minang kabau yang berarti ibu yang hilang.Dalam catatan surat tembaga kalinga bahwa dahulu di abad ke-12 pernah berdiri kerajaan di mandailing yang merupakan salah satu federasi dari kerajaan kalingga. Wilayah kerajaan tersebut terbentang dari portibi hingga ke panyabungan . Dalam kitab Nagara kertagama karangan Empu prapanca disebutkan bahwa ekspedisi majapahit telah mencapai mandailing pada tahun 1365.

 Mandailing memiliki sistem adat yang khas, yang di wariskan turun temurun dalam bentuk tradisi, nilai, dan simbol sosial.namun yang menarik dikaji adalah bagaimana budaya ini mengalami perubahan signifikan setelah datangnya agama islam, yang kemudian tidak sekadar menjadi sistem kepercayaan, tetapi juga membentuk cara hidup masyarakat mandailing.Akulturasi perpaduan antara dua budaya yang saling berinteraksi, menjadi kerangka penting dalam memahami antara islam dan tradisi adat mandailing.

 Islam datang ke daerah mandailing tidak melalui sistem paksaan, tapi melalui proses dakwah yang persuasif, melibatkan tokoh-tokoh adat, ulama lokal, serta jaringan perdagangan antar daerah. Hasilnya bukan penghapusan budaya, melainkan integrasi ajaran  islam dengan nilai-nilai adat yang ada sebelumnya.proses ini menghasilkan bentuk budaya baru yang memadukan unsur syariat islam dengan adat lokal, mulai dari sistem kekerabatan, acara adat, arsitektur rumah, hingga praktik sosial seperti pernikahan dan kematian.Frasa terkenal “Adat dohot ugamo,sapangadongan” (Adat dan agama, seiring sejalan) mnjadi bukti kuat bahwa masyarakat mandailing telah menemukan harmoni antara keislaman dan ke-Mandailingan mereka.

Islamisasi mandailing: sebuah proses sejarah

Islam adalah seperangkat suatu peradaban bukan hanya sekedar agama atau keyakinan.Berlandaskan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan, sejarah membuktikan bahwa nabi muhammad mampu mendirikan peradaban islam di jazirah arab hanya dalam waktu 23 tahun.Pengaruh budaya islam yang singkat ini dengan cepat meluas keseluruh dunia hingga meliputi nisantara.Nor huda berpendapat bahwa islam masuk ke nusantara antara abad ke tujuh dan ke sebelas M. Kerajaan kerajaan islam terbentuk antara abad ke 13 dan ke 16 M, dan fase selanjutnya adalah pelembagaan islam (ilhamudin, j. Suyuthi pulungan, 2020, p.104).Menurut azyumadi azra, tiga tokoh melayu amas Ar raini, Al makassari, Al sinkili berasal dari wilayah tersebut dan menyebarkan sejumlah konsep baru dan timur tengah. 

Fondasi kebangkitan islam indonesia dapat ditemukan pada ajaran ketiga pemikir tersebut.Menurut kepercayaan tersebut islam pertama kali datang ke nusantara pada abad ke tujuh, sebelas, dan seterusnya.Menurut pemikiran ini islam mulai menyebar dan berkembang pada abad berikutnya setelah masyarakat indonesia pertama kali bersentuhan dengannya melalui pedagangan pada abad ke-7.Selain perdagangan para tokoh ulama terdahuu yang tentunya mempunyai strategi atau taktik tersendiri dalam menyebarkan islam di masyarakat juga turut andil dalam penyebaran islam ke seluruh nusatara.Karena masuknya islam ke sumatera utara dimulai dengan strategi ekonomi berbasis perdagangan dan pelayaran, masyarakat setempat menyambut agama tersebut dengan tangan terbuka.Para ulama memberikan dimensi baru dalam setiap aspek kehidupn masyarakat sumatera utara, dan masyarakat sumatera utara menganut kelompok pedagang tersebut.

Asal mula syekh malim salawet adapersi sampe sekarang dengan versi yang berbeda beda.Menurut keturunan beliau yang di kutip dari buku yang telah ditulis keturunannya bahwa malim salawet dan dua orang temannya ditugaskan mengislamkan mandailing dan angkola.umat islam yang pertama masuk ke mandailing melalui pasaman, minang kabau, sumatera barat, dan melalui pembawa islam pertanma dari natal.Konflik paderi di minang kabau(sumatera barat) tidak bisa dilepaskan dari masuknya islam di mandailing.gerakan kulit putih yang berlangsung selama dua tahun (1803-1805) berkecamuk dan mengubah dunia minang kabau pada tahun 1803-1807.

Kemudian, dibawah kepemimpinan tuanku lintau, akhirnya berdirilah negara darul minang kabau pada tahun 1804-1807.Menghiasi dan mempersatukan para pemimpin putjuk dalam rapat tuanku nan selapan yang disebut juga dengan tuanku banyakiangan.Namun ulama di wilayah mandailing muncul pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-20 menurut catatan catatan yang ada saat ini.Hal ini membuka jalur perkembangan islam di mandailing dan perkembangannya menjadi pusat penyiaran pada awal abad ke-20.Pemekaran wilayah di mandailing di dasarkan pada struktur pemerintahan lokal yang terdiri dari banyak huta(desa).Anggota masyarakat terikat oleh aturan adat yang disepakati bersama.biasanya ,seminggu sekali, ada semacam pasar(akhir pekan) dan sistem pemerintahan konvensional seperti ini.Hubungan sosial dan ekonomi masyarakat setempat terkena dampak signifikan pada minggu ini. Ulama biasanya melakukan upacara keagamaan di rumah dan di masjid.Selain itu pendidikan madrasah khusus anak digunakan untuk melaksakan tugas ini.Ulama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan islam dimandiling.Mayoritas akademik itu berasal dari mandailing, julu, dan antara lain:Syekh sulaiman al kholidy (1842-1917) di hutapungkut tonga, Syekh junaed thala rangkuty (1886-1955) di hutanamale maga, Syekh musthafa husein (1886-1955) di purba baru.

Pembahasan yaitu,desa pagur pada saat itu , Masyarakat membiarkan islam melemahkan hubungan mereka dengan nenek moyang, sedangkan di angkola, sipirok, dan padang lawas mereka berusaha memeliharanya.Pada pemulaan pengembangan agama islam tersebut raja yang berkuasa di huta siantar adalah sang raja yang dipertuan di gunung baringin kuriah mangaraja gunung dolok malea dan di pagur raja jambi.Setelah beberapa waktu beliau tinggal di hutasiantar, malim salawet menikah dengan putri sutan muda atau saudara perempuan dari raja jambi di pagur, maka malim salawet pun pindah ke pagur.Dari sini beliau meneruskan pengembangan agama islam untuk selanjutnya.

Bentuk-bentuk akulturasi islam dan budaya mandailing.

Akulturasi dalam hal profesi

Maminang dan batimbang tando(bertukar tanda)

Maminang atau dalam istilah mandailing adalah patobang hata merupakan acara ketika keluarga dari mempelai laki-laki yakni anggota keluarga yang dituakan melakukan pinangan ke rumah calon mempelai perempuan dengan membawa kapur sirih, pinang, gambir, tembakau dan rokok, serta daun sirih.keluarga laki-laki yang datang disambut oleh keluarga perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun