Mohon tunggu...
Ummi Awwaliyah
Ummi Awwaliyah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

lakukan yang terbaik dari dan untuk diri sendiri, jangan melakukan kebaikan karena orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Memahami Karakteristik Peserta Didik bagi Seorang Pendidik di Sekolah Dasar

4 Desember 2020   18:22 Diperbarui: 4 Desember 2020   18:38 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama     : Ummi Awwaliyah Af'idatul Hasanah

NIM      : 19133000472

Kelas     : 3 PGSD A2

PENTINGNYA MEMAHAMI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK BAGI SEORANG PENDIDIK DI SEKOLAH DASAR 

Pendahuluan 

Pembentukan karakter memang harus dilakukan sejak dini. Dalam lingkup sekolah dasar, pendidikan karakter merupakan sebuah aspek yang sangat penting karena sekolah merupakan salah satu fasilitas pendidikan dasar bagi anak, jika di sekolah dasar karakter peserta didik sudah terbentu dengan baik, maka kualitas pendidikan anak juga akan menjadi baik, dan jika kualitas pendidikan peserta didik menjadi baik maka kualitas pendidikan di Indonesia juga akan semakin membaik.

Proses belajar mengajar di sekolah juga mempengaruhi karakter dan kemampuan peserta didik. Agar proses belajar mengajar menjadi efektif, hal-hal yang harus dipahami oleh seorang pendidik adalah fungsi dan peranannya selama proses belajar mengajar diantaranya adalah pendidik menjadi pembimbing, narasumber, fasilitator, dan juga berperan sebagai penyalur informasi. Proses belajar mengajar juga perlu penyesuaian sesuai dengan perkembangan siswa, baik itu perkembangan motorik, afektif, dan juga perkembangan psikis. Untuk mendukung aspek-aspek tersebut, maka diperlukan pemahaman seorang pendidik terhadap karakteristik setiap peserta didik selama proses pembelajara, khususnya kepada peserta didik di kelas rendah (kelas 1- 3).

Peserta didik di sekolah dasar merupakan anak yang paling banyak mengalami perubahan mental ataupun perubahan fisik. Usia anak sekolah dasar biasanya berkisar antara 6 sampai 12 tahun. Menurut Seifert dan Haffung memiliki tiga jenis perkembangan yaitu perkembangan fisik, kognitif dan psikososial. Sebagai akibat dari perubahan struktur fisik dan kognitif mereka, anak pada kelas besar di SD berupaya untuk tampak lebih dewasa. Mereka mempunyai rasa ingin diperlakukan layaknya orang dewasa karena mereka merasa telah terjadi banyak perubahan dalam kehidupan sosial dan emosional mereka dalam kehidupan sehari-hari. 

Saat peserta didik sudah berada di kelas atas yaitu kelas 4-6 mereka beranggapan bahwa keikutsertaan mereka dalam sebuah kelompok ekstrakulikuler atau suatu kelompok belajar dapat memberikan perasaan bahwa dirinya itu sangat berharga karena mereka meras dirinya berguna untuk sesama. Ketika mereka merasa tidak diterima dalam suatu kelompok, maka akan membawa masalah emosional yang serius terhadap peserta didik, mereka akan merasa dirinya tidak dipentingkan dan tidak dipergunakan sehingga akan menjadikan mereka tidak percaya diri dalam segala bidang. Itulah mengapa pendidik perlu memahami karakteristik peserta didik,, agar jika ada permasalahan seperti itu pendidik bisa dengan sigap memberi motovasi kepda peserta didik agarrasa percaya dirinya bisa kembali lagi.

Usia sekolah dasar sering kali disebut sebagai masa berkembangnya pemikiran intelektual dan keselarasan mandiri peserta didik. Pada usia peserta didik kelas rendah (kelas1-3) ini secara langsung anak menjadi lebih dididik daripada sebelum dan sesudahnya. Masa usia kelas dasar merupakan usia dini yang menjadi tonggak prkembangan perkembangan anak yang cukup singkat tetapi merupakan massa yang paling penting bagi kelangsungan hidup bagipeserta didik ke depannya, oleh karena itu potensi-potensi yang ada di dalam diri peserta didik perlu diber dorongan dan motifasi agar potensi anak itu bisa berkembang secara maksimal. Perkembangan dan karakteristik setiap peserta didik memang berbeda satu sama lain, dan tentunya karakteristik peserta didik di kelas rendah dan di kelas atas berbeda dalam aspek proses pembelajaran. Usia peserta didik sekolah dasar kelas rendah biasanya belum terlalu bisa mengembangkan ketrampilan kognitifnya secara penuh, berbeda dengan peserta didik di kelas atas.

Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar memang erat kaitannya dengan pendidikan karakter anak. Pembelajaran pendidikan karakter merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang membantu peserta didik memperoleh nilai kompetensi dari pemahaman materi yang mereka dapatkan, tetapi juga membantu peserta didik lebih mengenal nilai-nilai moral keseharian yang ada di sekitar mereka. Pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan pengenalan nilai-nilai, pengintegrasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran (Julaiha: 2014).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun