"Kamu kok ngomong gitu?" tanya Slamet semakin heran.
"Apa? Bukannya mas yang mau saya itu bergaul dengan mereka? Oya, tadi pagi juga Bu Yanti ngamuk"
"Kenapa?" tanya Slamet penasaran.
"Iya jadi tu ceritanya...."
Sisri menceritakan semua yang ia dengar pagi tadi saat ia berkumpul dengan tetangganya. Slamet semakin ngeri dengan apa yang diceritakan oleh Sisri, istrinya itu seperti bukan dirinya lagi. Slamet sadar jika itu tidak benar, Slamet menghela nafas panjang dan mulai berpikir, apa terlibatnya sang istri dalam pergaulan ibu-ibu itu baik atau justru akan membawa dampak buruk? Berhari-hari ia berpikir, setiap malam setelah ia pulang kerja Sisri selalu menceritakan kembali apa yang ia alami saat sang suami pergi.
"Dek, kalau kamu nggak nyaman kumpul sama mereka, mas nggak akan paksa kamu,"
Sisri tersenyum dan memeluk suaminya, dia tahu suaminya itu baik dan juga ingin yang terbaik baginya, tapi menjadi bagian dari mereka bukan hal terbaik untuk Sisri. Bersosialisasi itu memang penting tapi juga harus pilih mana yang membuatmu jadi lebih baik dan mana yang mengantarmu pada keburukan.
Kini Sisri tidak lagi keluar rumah dengerin Nenek dan para ibu bergosip melainkan hanya diam di rumah dan membaca buku.
Tapi tetap dia tidak pernah lupa menyapa dan selalu tersenyum saat berpapasan dengan semua orang.
The End