Maka saya mengambil langkah - langkah berikut ini;
Langkah Pertama -Menghindari Konflik dengan Mertua :
(1) Tegas dalam batasan, maksud saya, memberi pengertian dengan jujur dan terbuka, bahwa kami baru membina rumah tangga, banyak hal yang masih harus direncanakan untuk masa depan.
(2) Kami akan tetap membantu sesuai kemampuan, tanpa mengorbankan kepentingan rumah tangga.
(3) Menyampaikan dengan tutur kata yang halus, untuk tetap saling menjaga perasaan dan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada ibu mertua.
Langkah Kedua;
Mengelola Keuangan Bersama dengan Adil.
Setelah kejadian itu, saya merasa perlu diskusi dengan suami, untuk mengelola keuangan bersama dengan adil, antara lain;
* Menentukan berapa persen dari masing-masing penghasilan masuk dalam kas keluarga, disepakati berdua, untuk membangun relasi yang seimbang. Jangan sampai salah satu pihak merasa dirugikan atau tidak adil.
* Berbagi tugas seperti, istri belanja kebutuhan rumah tangga, dan suami yang melakukan pembayaran- pembayaran, misalnya seperti bayar cicilan motor, rumah KPR , investasi,dll. Memastikan pembagian tugas dengan jelas dan disetujui bersama.
* Membuat Rekening tersendiri untuk investasi, misalnya menabung emas di Pegadaian. Ini akan membantu kami memiliki dana yang aman, dan dapat diakses dengan mudah jika diperlukan.