Mohon tunggu...
Umi Sakdiyah Sodwijo
Umi Sakdiyah Sodwijo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengelana kata yang riang gembira

Pengelana kata yang riang gembira

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Separuh Hatiku Tertinggal di Gunung Lanang

5 Desember 2021   08:05 Diperbarui: 5 Desember 2021   08:23 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Lanang, Sumber: Desa Wisata Mergolangu Wonosobo Jateng

"Sok puitis, lo!"

"Percayalah, putus cinta karena dikhianati, ditinggalkan oleh orang yang kita cintai, itu tak seberapa lukanya dibanding jika kita saling mencintai tapi tak bisa bersatu. Tapi, satu hal yang harus kau ingat, cinta tak pernah meminta syarat apapun, ia tak pernah melukai. Karena cinta hanya cukup untuk cinta."

Aku tertegun mendengar kata-katanya. Kami terdiam dan membuang pandangan ke arah lautan kabut maha luas di bawah sana, menjadikan desa-desa seperti negeri atas awan.

"Oya, siapa namamu?" Pemuda aneh itu bersuara tanpa menoleh, matanya masih nyalang menatap ke arah puncak Gunung Wadon yang mengintip malu-malu di kejauhan.

"Aku Diyah. Aku berasal dari Desa Depok di bawah sana."

"Namaku Joko. Aku lahir dan besar di sini. Aku selalu duduk di sini setiap malam bulan purnama."

Aku pun berpamitan pada Joko dan berjanji suatu saat nanti akan kembali ke sini. Saat hendak menuju tenda, aku berpapasan dengan Sri dan dua orang kawan lainnya. Ternyata mereka sedang mencariku.

Tiba-tiba mereka bertiga memelukku erat dan menangis.

"Ini ada apaan sih?"

"Kirain kamu bunuh diri," ujar Tiwi dan Niken nyaris bersamaan.

"Nggak, aku pikir kamu digondol Simbah yang mbaurekso tempat ini." Sri melepaskan pelukannya dan memandangku dengan raut wajah sangat khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun