Mohon tunggu...
Umi Sakdiyah Sodwijo
Umi Sakdiyah Sodwijo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengelana kata yang riang gembira

Pengelana kata yang riang gembira

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

7 Gereja Berarsitektur Unik Ini Jadi Destinasi Paling Direkomendasikan Saat Libur Natal

24 Desember 2019   21:46 Diperbarui: 25 Desember 2019   09:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liburan Natal kali ini alangkah baiknya jika dilakukan dengan berziarah ke gereja-gereja berasitektur unik di seluruh Indonesia. Selain agar dapat meningkatkan iman kepada Tuhan YME, juga sekaligus untuk mempelajari sejarah bangsa Indonesia.

1. Gereja Blenduk, Jawa Tengah

Gereja Blenduk ini menjadi ciri khas kota Semarang. Jadi jika berkunjung ke ibu kota Jawa Tengah tak akan lengkap jika tak berswafoto di depan bangunan bersejarah ini.

Nama Blenduk berasal dari kubahnya yang membulat (mblenduk, bahasa Jawa). Nama aslinya GPIB Immanuel Semarang yang dibangun pada 1753. Gereja ini merupakan salah satu gereja Kristen tertua di Indonesia. Arsitekturnya yang bergaya neo-gothik menunjukkan ada sentuhan Eropa pada proses kontruksinya.

2. Gereja Pohsarang, Jawa Timur


Sumber: www.suryaradio.com
Sumber: www.suryaradio.com

Berlokasi di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Gereja Pohsarang merupakan destinasi wisata religi yang damai dan nyaman. Berada di lereng Gunung Wilis, para pengunjung bakal dimanjakan dengan suhu udara sejuk, berkisar antara 21-25 derajat.

Berstatus sebagai Gereja Katolik Roma, Gereja Pohsarang menarik minat banyak pelancong, baik yang ingin berziarah maupun berwisata, lewat kharisma Gua Maria Pohsarang yang terletak di dalamnya. Gua ini merupakan replika Gua Lourdes yang ada di Perancis (www.pegipegi.com).

3. Gereja St. Michael Pangururan, Sumatera Utara

Sumber: www.hidupkatolik.com
Sumber: www.hidupkatolik.com

Gereja St Mikael adalah gereja Katolik yang dibangun dengan mengadaptasi budaya Batak. Gereja ini menyerupai rumah adat Batak. Kekhasan rumah adat Batak Toba adalah berupa rumah panggung.

Arsitektur rumah adat ini sebenarnya melambangkan tiga lapisan kosmos orang Batak atau "tri tunggal banua" 'dunia'. Tiga lapisan ini terdiri dari banua ginjang 'dunia atas', banua tonga 'dunia tengah', dan banua toru 'dunia bawah'.

4. Gereja Santa Maria de Fatima, Jakarta

de-fatima-5e022313d541df7dd956d074.jpg
de-fatima-5e022313d541df7dd956d074.jpg
Gereja Santa Maria de Fatima adalah sebuah Gereja Katolik di Jakarta Barat, tepatnya di kawasan Wihara Taosebio. Gedung ini dibangun dengan arsitektur Tionghoa, terlihat serasi dengan lingkungan di sekitarnya.

Tujuan awal didirikannya gereja ini adalah sebagai gereja, sekolah dan asrama bagi orang-orang Hoakiau (Cina Perantau) yang berada di sekitar Glodok. Kini gereja tersebut menjadi salah satu situs cagar budaya di Jakarta.

5. Gereja Palasari, Bali

Sumber: www.kintamani.id
Sumber: www.kintamani.id

Sama seperti tempat ibadah umat hindu, gereja di Bali mengambil gaya arsitektur khas Pulau Dewata. Salah satu contohnya adalah Gereja Katolik Palasari yang berdiri sejak 1955 yang merupakan gereja Katolik pertama di Bali.

6. Gereja Ganjuran, Yogakarta

ganjuran-5e022389d541df28c338e3d2.jpg
ganjuran-5e022389d541df28c338e3d2.jpg

Gereja Ganjuran terletak di Ganjuran, Bambanglipuro, Bantul. Gereja ini dibangun di tanah seluas 2,5 hektare dan termasuk tempat parkir, candi, gereja, pastoran, dan beberapa bangunan lain. Pada tahun 2011 ada sebanyak 8.000 anggota; sebagian besar merupakan petani, pedagang, dan buruh.

Gedung gereja dibuat dengan gaya joglo dan dihiasi dengan ukiran gaya Jawa yang menutupi 600 meter persegi. Ini termasuk ukiran nanas dari kayu serta ukiran berbentuk jajaran genjang yang disebut wajikan.

Altarnya dihiasi dengan malaikat yang berbusana wayang orang. Karena gaya arsitektur ini, ilmuwan Belanda M.C. Riclefs menyatakan bahwa gereja di Ganjuran mungkin merupakan manifestasi penyesuaian gereja Katolik di Jawa yang paling menonjol.

7. Gereja Maria Annai Velangkanni, Sumatera Utara

Sumber: www.tripadvisor.com
Sumber: www.tripadvisor.com

Gereja ini merupakan bangunan dua tingkat yang terdiri dari tempat pertemuan di lantai dasar dan tempat ibadah di lantai pertama, sementara menara di atasnya terdiri dari tujuh lantai sebagai lambang bahwa di surga terdapat tempat untuk semua orang.

Menara ini sendiri merupakan perwakilan Raja Gopuram (kubah raja) dalam arsitektur Hindu. Di atas bangunan gereja ini juga terdapat tiga kubah yang dibangun dengan gaya Mughal dan merupakan lambang Tritunggal dalam konsep ketuhanan Kristiani.

sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun