Mohon tunggu...
Umi Sakdiyah Sodwijo
Umi Sakdiyah Sodwijo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengelana kata yang riang gembira

Pengelana kata yang riang gembira

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Misteri Terbunuhnya Seorang Penulis Thriller

15 Desember 2019   17:33 Diperbarui: 15 Desember 2019   17:34 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest/ourbpfamily

"Kalau besok aku tak muncul, itu artinya aku terbunuh!"

Bergidik kubaca berkali-kali pesan yang masuk ke kotak chat facebook-ku. Ah, pasti dia cuma bercanda. Atau ini hanya semacam tes terhadap reaksiku untuk bahan novel thriller berikutnya?

Dede Maheswara memang terkenal sebagai seorang penulis novel thriller yang brilian. Bahkan dia dijuluki sebagai Grisham-nya Indonesia. Novel-novelnya banyak mengusung kasus pembunuhan para petinggi negara, tokoh politik, bahkan pernah membongkar skandal seorang politisi. Oleh karena itu, nyawanya sering terancam.

Semoga saja pesan yang ia kirim hanya bagian dari riset. Tapi, sebentar ... ini dikirim kemarin. Yah, kemarin. Ya Tuhan ... kalau benar ... berarti saat ini nyawanya sedang terancam?

Sontak kuhubungi telpon rumahnya. Tak ada jawaban. Telpon gengamnya pun tak aktif. Jangan-jangan... Kulirik arloji. Hampir pukul satu pagi. Sialan! Apa aku harus ke apartemennya malam ini juga untuk memastikan ia baik-baik saja. Jangan-jangan si playboy itu malah sedang asyik melewati malam bersama cewek-cewek di klub malam. Lagipula apartemennya cukup jauh dari sini. Pun mata ini sudah terasa berat. Ingin segera menumpahkan lelah di atas tempat tidur. Ok, aku putuskan besok saja ke apartemen Dede.

---

Deringan itu cukup keras untuk membangunkanku. Kusambar hape yang tergeletak di atas meja.

"Halo, kau sudah dengar berita pagi ini?" kata suara di seberang.

"Ini siapa?" tanyaku masih setengah sadar.

"Lodi. Sudah dengar berita hari ini kan?"

"Memang ada apa?" kukucek kedua mata. Kesadaranku mulai pulih. Baru pukul empat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun