Mohon tunggu...
Umi Sakdiyah Sodwijo
Umi Sakdiyah Sodwijo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengelana kata yang riang gembira

Pengelana kata yang riang gembira

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tetanggaku Meracuni Pelakor

21 Maret 2019   23:18 Diperbarui: 21 Maret 2019   23:53 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kali ini teriakan senang Rini. Ya Allah, jadi dia jadi meracun perempuan itu, dan ... pelakor itu Minah, pembantunya sendiri? Harusnya, semalam aku melapor ke Pak RT, agar tetanggaku itu tidak masuk penjara sebagai pembunuh. Kasihan anaknya masih kecil-kecil.

Aku pun bergegas menyeret tangan Mas Karyo yang sedang menyeruput kopinya di meja makan. Tanpa basa-basi, kami pun segera menerobos masuk ke rumah tetangga sebelah yang pintunya sudah terbuka lebar.

"Istighfar, Jeng Rini. Harusnya kan bisa dibicarakan baik-baik, kenapa sampean racuni si Minah?"

"Dalem, Bu?" terdengar sahutan seorang perempuan dari meja makan.

"Lho, kamu Minah? Terus, pelakor yang mati diracun bosmu siapa?"

"Ini, lho, Mbak Surti, kalau mau tahu pelakornya!" teriak Rini sambil menunjuk seekor tikus gendut yang terbujur kaku di lantai dapur.


Oalahhhh ... jebul pelakor itu pencuri lauk orang, tho?

(Wis Tamat)

Jakarta. Dua delapan Januari Duaribu Sembilanbelas.

Note:
Dalem : saya (bahasa Jawa halus jika bicara kepada orang yang dihormati)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun