Aliran ini memiliki pendapat  bahwa ide yang berpikir itu sebenarnya adalah gerak yang menimbulkan gerak lain. Artinya gerak yang menimbulkan Tesis (gerak yang bertentangan) kemudian timbul sintesis yang merupakan tesis baru, yang nantinya menimbulkan antitesis dan seterusnya.
2) Realisme
Realisme mengakui "kemandirian" kenyataan terhadap subjek yang mengenalnya. Realisme juga mengakui keseimbangan antara pengetahuan rohani dan pengetahuan indrawi.
Eksistensialisme
Merupakan aliran filsafat yang memiliki berbagai gejala dengan berdasar pada eksistensinya. Artinya bagaimana manusia berada pada (eksistensi) dalam dunia.
3) Pragmatisme
Suatu aliran yang mengajarkan bahwa benar dengan akibat-akibat yang bermanfaat secara praktis. Misalnya, pengalaman pribadi tentang kebenaran mistik, asalkan dapat membawa kepraktisan dan bermanfaat.