" Aku dulu pernah jualan bunga. Hehehe ... Sekalinya ada yang beli, senengnya minta ampun. Eh, pas ada yang mau beli lagi, varian berbeda, aku malah naikin harga. Hahaha ... Trus pembelinya kabur,gak jadi beli."
" Dah pengen untung gede aja, sih ... " Bestie-ku tertawa.Â
" Dah-lah ... akhirnya aku memutuskan jadi karyawan saja. Usaha sampingan gak berhasil." Aku menghela nafas.
" Kalau mutusin ngandelin gaji, berarti Kasih kudu berhemat. Gak jajan Mulu." ujar Dayana. Rupanya dia protes kesukaanku jajan.
" Iya sih, aku tau. Kalau gak punya penghasilan lain, kalau bisa ya kita kurangi pengeluaran yang tidak perlu." Aku termenung sejenak.
" Tuh ... bawa bekal mulai besok. Hehehe ... Biar hemat. Ayo Kasih, kamu bisa. Kita berhemat, ya?" Dayana mengerlingkan  mata indahnya.Â
Aku tersenyum.Â
Waktu sudah menunjukkan pukul 15.29 wib. Dayana mematikan laptopnya dan membereskan meja kerjanya. Saatnya untuk pulang.
Ada yang Dayana tidak ketahui. Kadang jajan itu perlu, sekedar untuk menjaga kewarasan kita. Dalam kehidupan ada  satu dua hal yang mungkin terjadi tidak sesuai harapan. Dengan jajan, kita bisa sejenak menyenangkan diri sendiri. Love your self.  Karena hanya kita yang bisa membuat diri kita bahagia.