Mohon tunggu...
Umi Sahaja
Umi Sahaja Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Ibu bekerja yang ingin sukses dunia akhirat

Selalu berusaha membuat segalanya menjadi mudah, meski kadang sulit. 😄

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bosan

14 Januari 2023   23:53 Diperbarui: 14 Januari 2023   23:58 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Alhamdulillah suami support penuh. Suamiku tuh sabar banget. Aku beruntung punya suami kayak dia. Sudah pinter masak, jagain anak-anak. Gak pernah protes. Mungkin dia yang gak beruntung karena dapet istri macam aku, hahaha ...." Aku ikut tertawa mendengar gurauan-nya.

" Enggaklah ... kamu kan juga pinter, cantik, tinggi , baik hati, peduli sama orang lain ... "

" Ya Allah ... Makin besar kepala-ku nanti," lagi-lagi Dayana tertawa.

" Biar helm-nya nggak muat nanti!" 

" Lagian ... kinerja kita pol-polan sampai mentok, toh gaji kita sama dengan yang kerjanya biasa aja. Buat apa dibela-belain kayak gitu. Udahlah biasa aja, woles kata anak sekarang," aku terus ngomporin Dayana. 

" Memang iya, sih. Dulu di tempat kerjaku yang lama. Pembagian upah itu proporsional, adil gitu menurutku. Sesuai dengan kinerja. Dan transparan. Semua tau bagiannya. Dan lagi, gak pernah telat."

" Ya pastilah, kalau pegawai sudah sejahtera, dia gak mungkin neko-neko. Buat apa? Kebutuhan dia terpenuhi. Otomatis dia bekerja juga semangat." Aku semakin berapi-api. Ih ... ini curhat atau melampiaskan kekesalan? Setelah ngobrol bareng Dayana, aku sejenak melupakan rasa bosanku.

" Kadang pengen punya usaha sampingan ... ayo Kasih, kita bikin usaha!" Matanya berbinar. 

" Seharusnya memang kita punya usaha, jadi gak hanya mengandalkan gaji saja." Aku juga sama buntu-nya kalau bicara tentang usaha sampingan.

" Kamu kan jago bikin gambar desain ruangan. Kenapa gak ditekuni? Jago komputer juga, buka jasa pengetikan aja ... " usulku penuh semangat.

" Bikin gambar apa? Apalagi jasa pengetikan. Jam segini aja tugasku belum kelar. Kapan waktunya. Pasti butuh pikiran dan tenaga pula. Ogah ah ... " Dayana menolak mentah-mentah usulku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun