Pukul 03.30 dini hari. Rumah masih sepi, lampu-lampu mati, kecuali satu: lampu kulkas yang menyala setiap kali Bapak membuka tutup kulkas nyari inspirasi menu sahur. Tapi hari itu, Bapak belum bangun. Semua belum bangun. Bahkan ayam tetangga pun masih tidur, mungkin lagi mimpi jadi ayam KFC.
Tiba-tiba...
"TING-TING-TING! SAHUUUURR!"
Teriakan Ibu dari dapur sukses membangunkan satu RT. Saking kagetnya, adikku yang tidur di lantai langsung berdiri tanpa sadar, terus nanya, "Udah lebaran, Bu?" Padahal dia baru sahur dua kali.
Bapak akhirnya bangun, nyaris jatuh dari kasur karena setengah sadar. Dengan mata setengah terbuka, dia langsung menuju dapur sambil ngomel, "Jam berapa ini, kenapa nggak dibangunin?"
Ibu santai, "Lho, Pak, Bapak kan set alarm."
Bapak ngeluarin HP-nya, ternyata alarmnya disetel jam 3.30 SIANG. Auto tobat.
Paniklah seisi rumah. Ibu ke dapur, buka magic com: Nasi kosong. Listrik tadi mati, belum nyala lagi.
Adek panik, nyari mi instan. Stock habis. Terakhir dimasak diam-diam semalam.
Saya langsung buka kulkas, berharap ada makanan. Ketemunya... es batu dan sambal teri.
Waktu tinggal 15 menit, kita semua akhirnya sepakat: "Goreng telur, seadanya!"
Ibu goreng telur dua biji buat empat orang. Tapi baru selesai satu, gas habis.
Bapak sigap: "Tenang, ada cadangan!"
Pas dicek, cadangannya bocor.
Akhirnya sahur kita pagi itu: nasi setengah matang, sambal teri, dan telur setengah goreng. Minumnya? Es batu dilarutkan. Rasanya... full perjuangan.