Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga

Wiraswasta yang suka membaca dan menulis fiksi sesekali saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Kita dan Secangkir Kopi

18 Januari 2018   07:30 Diperbarui: 18 Januari 2018   09:20 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://ammahsukma.com

"Belun," jawabmu membisik di satu kecupan.

Hemm,belum? berarti akan ada saat nanti kau akan bosan.

Baiklah! aku harus berusaha membuatmu tetap dalam pelukan.

Dan lalu..

Pergerakan jaman kian melaju, kopi tak lagi hanya hitam pekat.

Virian rasa kopi menjadi pilihan bagi para penikmat.

Kafe baru berjejeran di sepanjang jalan kita lewat.

Seorang Barista cantik tersenyum sekelebat.

Rupanya kau pun tergoda ingin mencoba kopi yang lain di satu malam.

Berdalih kerja lembur, kau meluncur ke kafe baru itu diam-diam.

Sial! aku melihat gelagat kau mulai terpikat si Barista.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun