Seperti yang sudah pernah saya bahas di tulisan saya bahwa informasi sekarang ini adalah the new oil, sehingga orang yang menguasai dan memahami informasi maka dia akan diikuti banyak orang dan itulah mengapa para influencer terutama di ranah keuangan dan investasi laris manis diserbu masyarakat karena mereka dianggap yang lebih paham dan mumpuni perihal keuangan dan investasi.Â
Namun bila urusan nya dengan uang orang banyak seharusnya para influencer juga bisa lebih berhati – hati dalam membrikan opini dan arahan terkait keuangan dan investasi, apalagi sampai menyebut dengan lugas suatu emiten, tentu ini tidaklah elok dan OJK juga sudah mewanti – wanti untuk hal ini.
Uangmu Tanggung Jawabmu
Keuangan dalam ranah pribadi, tetaplah menjadi privasi. Bila hanya sekedar memberi edukasi tentang apa itu investasi dan bagaimana langkah atau cara ber investasi mungkin masih bisa dimaklumi, namun kalau sudah sampai terang – terangan mengajak untuk membeli instrumen atau emiten tertentu saya rasa itu sudah melanggar privasi.Â
Biarlah keputusan untuk berinvestasi tetap berada di tangan masayarakat , tugas para influencer bukan langsung memberi ikan, namun memberi alat pancing supaya masyarakat bisa memancing sendiri ikan nya. Bila masyarakat terus mengandalkan apa kata influencer dan menelan mentah–mentah tanpa di filter dan kroscek, bila ada resiko terhadap investasinya, siapa yang dirugikan, ya tidak lain tidak bukan kita sendiri sebagai investor ritel dan si \pun akan mendapat sanksi dan beban moral karena dianggap merugikan masyarakat karena opininya.Â
Jadi mari kita sama – sama belajar dan mengambil tanggung jawab pribadi dengan semua keputusan keuangan maupun investasi yang kita buat, supaya tidak sedikit-sedikit mengkambing hitamkan orang lain bila merugi, namun melakukan koreksi diri dan belajar lebih dalam lagi.
Sumber :
