Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banjir Bandang di Mana-mana, Siapa yang Bertanggung Jawab?

24 Oktober 2022   21:45 Diperbarui: 24 Oktober 2022   22:37 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusrasi banjir (Pexels.com/Paul Knut)

Memasuki musim hujan, pemberitaan di berbagai media mulai diwarnai dengan beirta -- berita bencana alam, mulai dari banjir di Kalimantan barat, banjir bandang di Malang selatan, Blitar hingga Pulau Bali. 

Musim hujan memang musim di mana kita harus waspada dengan gejolak alam, daerah yang dulu mungkin tidak pernah banjir, akhir -- akhir ini bisa menjadi target sasaran luapan air.

Bukan bermaksud memperkeruh suasana, namun saat berbicara banjir, sebenarnya apa yang menajdi penyebab banjir? 

Dalam pikiran saya sebagai orang awam dan berbekal ilmu pengetahuan alam yang dulu pernah dipalajari di sekolah, sifat air adalah mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah dan ini tentu juga ada hubungan nya dengan gaya gravitasi. 

Luapan air dari kontur atau permukaan daratan tinggi ke daratan yang rendah ini bila tidak terjadi di luar batas yang  wajar maka bisa mengakibatkan banjir dikarenakan kuantitas air yang  berlebihan sehingga genangan air besar yang kita sebut banjir itu pun terjadi. 

Masih lumayan bila hanya banjir biasa, bisa dibayangkan bila banjirnya adalah banjing bandang yang belum lama ini terjadi ?selain menimbulkan kerusakan yang lebih fatal juga tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa karena derasnya arus dan material yang terbawa oleh aliran air.

Dari sekian banyak pemberitaan tentang banjir, yang menjadi perhatian saya adalah mengapa banjir ini terjadi di kawasan atau daerah yang bila ditilik dari riwayatnya dulu mungkin jarang bahkan tidak pernah terkena banjir, namun sekarang terjadi banjir dan  daerah -- daerah tersebut adalah daerah dataran tinggi atau dekat dengan dataran tinggi. 

Mungkin bila kita memakai logika orang awam, mungkin banjir atau banjir bandang yang sedang marak  ini bisa jadi dikarenakan fungsi resapan air yang terganggu, di mana seharusnya  bila air berhasil diserap dan ditampung di dalam tanah dengan semestinya.

Maka air tersebut tentu tidak akan  meluap ke permukaan yang lebih rendah sehingga yang perlu kita amati adalah ada apa dengan sistem resapan alam kita ?

Ada apa dengan pohon -- pohon dan hutan kita? Bukankah mereka berfungsi  untuk menjadi reseptor saat curah hujan tinggi? Bukankah alam sudah di design sedemikian rupa dengan sistem dan keseimbangannya? Siapa tangan jahil yang merusak tatanan dan keseimbangan alam sampai -- sampai banjir harus terjadi?

Biasanya kalau sudah begini, manusia hanya bisa pasrah dan berdoa kepada Tuham dan menganggap yang dinamakan bencana alam ini adalah ujian dan cobaan agar kita lebih mengingat Tuhan. 

Namun yang sering bahkan hampir dilupakan oleh sebagian besar manusia adalah apa yang sudah mereka lakukan kepada alam sehingga alam mengembalikannya dalam bentuk banjir?

Selama ini kita memberi jarak dan kita memandang manusia dan alam sebagai dua entitas yang berbeda, padahal manusia dan alam itu satu kesatuan unsur bumi, salah satu saja bertindak tidak adil bagi bumi tempat kita hidup ini, maka dampaknya juga kita sendiri yang akan merasakan, lantas kita menganggap semua itu takdir dan rencana Tuhan?  

Sepertinya manusia modern harus banyak belajar kepada alam, harus lebih membumi dan menghargai alam sebagai bagian dari diri kita, bukan sebagai obyek yang bisa kita keruk dan manfaatkan sesuka hati dan setelah rusak baru kita sadar dan menyesal. 

Boleh boleh saja kita berkembang membangun peradaban, memanfaatkan hasil alam, namun jangan kebablasan tanpa memprhitungkan dampaknya terhadap tatanan alam dan bumi tempat kita berpijak.

Karena sebenarnya air tidak pernah salah, banjir juga tidak salah karena mereka hanya menjalankan sifat air dan mematuhi hukum alam sehingga satu -- satunya yang bertanggung jawab adalah kita sebagai manusia yang dengan segala kelengkapan perangkat dan kehendak , bisa membawa kehidupan ini kepada kemakmuran maupun kehancuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun