Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Basic Skill yang Seharusnya Diajarkan di Sekolah

14 September 2022   11:50 Diperbarui: 14 September 2022   17:45 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan belajar di sekolah (Pexels.com/Yan Krukov)

Dulu saat masih berada di bangku sekolah, mungkin tidak pernah terpikir bagaimana nanti kehidupan saat kita dewasa, dewasa dalam artian kita sudah bisa menghidupi diri sendiri dan sudah tidak bergantung kepada orangtua, baik secara finansial maupun dalam menjalani hidup sehari-hari. 

Sebagai anak sekolahan sampai mungkin mahasiswa, hidup kita mungkin hanya berkutat pada aktivitas belajar, bersosialisasi dengan teman, aktif di kegiatan atau organisasi dan aktivitas-aktivitas yang biasanya tidak jauh-jauh dari circle keluarga dan sekolah atau kampus.

Kita seolah berada pada dunia di mana semua serba terstruktur, tersistem, dan sudah ada pakem atau plotnya dan kita tinggal mengikutinya saja. Lulus sekolah dasar ya lanjut sekolah menengah, selanjutnya sekolah menengah atas, bila cukup beruntung dan berasal dari keluarga yang bisa dikatakan mampu kita bsia lanjut mengenyam pendidkan di perguruan tinggi, lulus lalu mencari kerja. 

Begitulah kira-kira siklus hidup kebanyakan manusia mulai dari dulu yang mungkin juga masih berlaku hingga saat ini.

Namun, seiring kita bertambah umur dan dewasa, saat kenyataan menghantam tepat di wajah kita, seketika itu juga rasa-rasanya apa yang sudah kita pelajari di sekolah maupun bangku kuliah tidak banyak memberikan solusi. 

Memang betul bahwa pendidikan itu sangat penting dan saya termasuk salah satu yang setuju dan pro dengan pendapat ini karena dengan pendidikan diharapkan mampu membentuk pola pikir atau mindset kita dan itulah yang membedakan antara orang yang mengenyam pendidikan dnegan yang tidak, meskipun yah realita di lapangan juga tidak bisa digeneralisasi seperti itu karena selalu ada saja exception dan anomali dalam hidup ini.

Saat sudah dewasa dan terjun langsung dalam hidup bermasayarakat, ternyata masalah yang sering kita hadapi dalam hidup justru seringnya tidak diajarkan atau tidak kita dapatkan selama mengenyam bangku pendidikan.

Ilmu-ilmu hidup yang real dan pasti kita butuhkan seringnya luput dari kurikulum pendidikan dan entah kenapa masih tetap setia dengan template yang sudah eksis bertahun-tahun. 

Padahal seharusnya dunia pendidikan itu fleksibel, mengikuti perkembangan zaman dan budaya sehingga anak didik bisa mendapatkan ilmu yang benar-benar relate dengan kehidupan mereka saat ini dan di masa yang akan datang. 

Bukankah itu tujuan pendidikan ya? Membuat kita siap dengan tantangan masa depan? Namun kalau amunisinya masih amunisi lama sedangkan senjata yang digunakan untuk berperang sudah tidak compatible, apa masih ada peluang untuk menang?

Basic skill yang seharusnya diajarkan di sekolah

Ada beberapa basic life skill yang seharusnya juga masuk ke dalam template dan kurikulum pendidikan dan diajarkan secara berkelanjutan sesuai jenjang atau tingkat pendidikan. 

Basic skill ini akan sangat berguna terutama bagi individu atau anak didik di saat mereka dewasa kelak karena benihnya sudah kita semai sejak dini di bangku pendidikan dan diulang-ulang atau berkelanjutan samapai mereka menyelesaikan kewajiban pendidikannya. Apa saja itu?

Personal finance

Apakah kita sadar bahwa masalah yang paling banyak kita hadapi saat memasuki usia dewasa salah satunya dan sepertinya paling banyak kontribusinya adalah masalah keuangan. 

Yap, kita tidak memperdebatkan berapa pendapatan kita namun yang lebih penting selain bagaimana menghasilkan uang adalah bagaimana cara mengelola uang, terutama keuangan pribadi atau personal finance. 

Skill ini sangat penting dan seharusnya menjadi basic skill yang harus dipahami setiap orang. Dengan memiliki ilmu atau skill pengelolaan keuangan yang baik, maka mindset kita tentang uang juga akan berubah, dan itu semua dimulai dari memahami bagaimana konsep pengelolaan keuangan pribadi. 

Andaikan skill ini diajarkan di sekolah, tentu sejak dini anak-anak akan terbiasa untuk mengenal dan belajar mengelola keuangan, dimulai dari uang saku sendiri. 

Kita juga tidak bisa mengandalkan pengajaran skill ini hanya kepada orangtua karena tidak banyak juga orangtua yang mempunyai literasi keuangan yang baik sehingga sulit untuk bisa mengajarkan keuangan kepada anak kalau orangtuanya juga belum melek finansial. 

Jadi, untuk memutus rantai ini perlu ada intervensi dari sistem atau lembaga yang bisa mengakomodasi ini semua, apalagi kalau bukan pendidikan.

Etika dan budi pekerti

Entah berapa banyak para generasi orangtua yang mengeluhkan attitude dan sopan santun anak muda zaman sekarang yang dirasa sudah jauh menurun. 

Era disrupsi teknologi juga sedikit banyak memengaruhi budaya dan cara berpikir generasi muda. Mereka sudah sangat leluasa mengakses informasi tanpa batas sehingga hal ini juga akan berpengaruh dan membentuk kepribadian mereka. 

Peranan keluarga sangat penting, namun sepertinya itu juga tidak cukup karena tidak semua orangtua juga punya dan bisa meluangkan waktu untuk mengajari anak-anaknya etika dan sopan santun.

Etika ini adalah seharusnya sudah mendarah daging sejak kecil, mengajari anak etika tidak bisa dalam waktu singkat dan bisa langsung terlihat hasilnya, butuh waktu, durasi serta konsistensi karena etika ini erat hubungannya dengan nilai-nilai dan aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. 

Tentu kita tidak mau mempunyai anak-anak yang cerdas dan pintar namun minim etika dan tata krama, karena pintar itu bisa diusahakan dan dicari caranya, namun etika dan kepribadian yang bagus itu adalah hasil dari apa yang ditanam sejak kecil. 

Dalam hidup bermasyarakat dan bekerja, orang yang mempunyai etika dan bisa menempatkan diri tentu sangat dibutuhkan.

Mindset atau pola pikir

Sekolah seharusnya tidak hanya memberikan mata pelajaran yang sifatnya hanya informatif dan hafalan, yang jauh lebih penting dari kedua hal itu adalah bagaimana sekolah atau pendidikan bisa mengajari anak bagaimana membangun kerangka berpikir atau mindset. 

Jadi pintar tidak hanya diukur dari berapa materi yang bisa dihafal sesuai textbook namun juga bagaimana si anak bisa melakukan problem solving dengan kerangka berpikirnya. 

Bila anak-anak sudah terbiasa melakukan problem solving yang bukan textbook sifatnya, maka skill dan kebiasaan ini nantinya akan sangat membantu mereka dalam menghadapi masalah saat mereka dewasa kelak.

Itulah basic skill yang seharusnya juga diajarkan secara berkelanjutan di sekolah-sekolah dan jenjang pendidikan tinggi, sehingga anak-anak tidak akan kaget dan bingung saat mereka dewasa kelak dan menghadapi berbagai masalah hidup karena mereka sudah terlatih dan sudah mempunyai bekal atau dasar ilmu yang relate dan bisa diimplementasikan dalam hidup. 

Harapannya kurikulum seperti ini juga bisa dinikmati oleh semua kalangan, tidak terbatas hanya pada orang-orang atau kalangan tertentu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun