Mohon tunggu...
Umi Saputri
Umi Saputri Mohon Tunggu... Research, Enterpreneur, Motivator.

S1 Tadris Biologi, UIN Jurai Siwo Metro Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pencarian Harapan di Tanah Konflik Berdarah

24 November 2023   11:33 Diperbarui: 24 November 2023   13:01 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Fakta kini

Palestina adalah negara yang selalu terlibat kerumitan konflik dan sejarah yang sulit, namun terus berjuang mencari sinar harapan. Sejak kemerdekaan pertama kali di deklarasikan pada tahun 1948, Palestina telah menjadi ajang konflik berkepanjangan hingga saat ini.

Meskipunwarga Palestina terus menghadapi tantangan dan kesulitan,mereka tetap berupaya menciptakan harapan kedamaian ditengah kenyataan yang penuh ketidakpastian.

Konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel telah meresap dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari warga Palestina. Bukan lagi soal Agama melainkan menyoroti perihal kemanusian serta pembantaian genosida secara brutal dilakukan.

Ratusan juta darah telah terkoyak, anak-anak yang sejak dini telah direnggut masa kecilnya, janin yang tak berdosa pun turut menjadi korban kekejaman zionis Israel. Anak-anak Palestina yang tumbuh di tengah-tengah ketegangan dan ketakutan dalam kesehariannya, suara-suara dentuman senjata, sirine peringatan, dan pemandangan bangunan yang hancur selalau menjadi latar belakang kehidupan mereka.

Saat teman-teman sebayanya di tempat lain mungkin bermain dengan aman, anak-anak Palestina seringkali harus menghadapi kenyataan yang menakutkan, merampas hak mereka untuk memiliki masa kecil yang bebas dan bahagia. Pemukiman yang berada di tengah-tengah konflik seringkali menjadi panggung pertempuran.

Anak-anak yang tinggal di sana tidak hanya harus menghadapi risiko fisik dari serangan langsung, tetapi juga trauma psikologis yang mendalam. Pergolakan dan kehilangan orang tua, keluarga, sahabat, ataupun rumah mereka menjadi beban berat yang harus mereka tanggung sejak usia dini.

Tak hanya itu, anak-anak Palestina juga harus hidup dengan ketidakpastian tentang masa depan mereka. Mimpi-mimpi mereka tentang perdamaian, kebebasan, dan kehidupan yang layak terusir oleh realitas konflik yang tak kunjung usai. Bagi mereka, harapan sering kali menjadi semakin tipis seiring berjalannya waktu.

Baru-baru ini seluruh dunia dihebohkan dengan Syam Abu Syafa, sosok bayi cantik asal Palestina yang mampu meluluhkan hati netizen dunia. Sebuah keajaiban yang terus terjadi di Palestina, di tengah konflik yang tak kunjung usai, jet tempur Israel mengebom rumah bayi tersebut hingga hancur.

Keterangan sejumlah jurnalis yang ada di Palestina mengatakan, ia ditemukan di reruntuhan bangunan dalam keadaan utuh tetapi sudah tidak bernyawa, namun siapa sangka saat dibawa dan dirawat oleh tim medis atas izin Allah SWT, bayi Syam kembali sadar.

Bahkan ia tidak menangis sedikitpun saat tim medis membersihkan luka-lukanya, seakan-akan menjadi simbol ketabahan dan keikhlasan warga Palestina di tengah konflik dan cobaan. Rumah-rumah yang dulu dipenuhi tawa anak-anak kini hanya menjadi saksi bisu dari kehancuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun