Mohon tunggu...
Umi Adilah Lutfiyah
Umi Adilah Lutfiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

--

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Alasan Jarang Dijumpai Jemuran di Kelurahan Serangan

5 Juli 2022   21:03 Diperbarui: 5 Juli 2022   21:13 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Culture Shock Mahasiswa KKN Kolaborasi Persfektif Kearifan Lokal Masyarakat Serangan

Bali terkenal sebagai kota seribu pura, yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu. Kelurahan Serangan memiliki keberagaman dalam beragama dimana hindu dan muslim hidup secara berdampingan dengan toleransi yang erat.

Berbeda dengan mahasiswa dari UHN IGBS Denpasar, mahasiswa KKN Kolaborasi UIN Walisongo Semarang dan UIN Syarif Hidayatullah merasakan adanya kaget budaya terhadap kehidupan di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan, Bali.

Banyak pertanyaan yang muncul "kenapa jarang dijumpai jemuran di Bali?", memang terkadang masih dijumpai jemuran namun, ketinggian jemuran tidak melewati kepala. Hal ini menjadi satu bentuk terjalinnya toleransi antara umat Muslim dan Hindu di Serangan.

"Di Bali tidak boleh ada jemuran yang tinggi-tinggi, karena Pura berada di Bawah" Ujar Ilham sebagai anggota Remaja Islam Masjid As-Syuhada Kampung Bugis di Kelurahan Serangan (Minggu/3/7/2022).

Tidak hanya umat hindu saja yang menerapkan hal tersebut, bahkan umat muslim juga menerapkan dalam hal menghormati dan toleran terhadap agama lainnya. Terdapat bukti nyata lainnya bentuk moderasi beragama di Kelurahan Serangan ini.

"Kelurahan Serangan menjadi daerah pusat percontohan bagi daerah lainnya terkait moderasi beragama dikarenakan toleransi beragama Kelurahan Serangan ini sangat baik" tutur Pak Ngurah Staff Kasi Pemtrantib dan Kebersihan (Rabu, 29/6/2022).

Reporter : Umi Adilah Lutfiyah, Irfa Farhatul Maula, Muhamad Ikbal Agustami

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun