Mohon tunggu...
Umi KhofsotulHikmah
Umi KhofsotulHikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi rebahan, membaca wp, dan menghalu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketupat Sayur sebagai Salah Satu Ciri Khas Lebaran

6 Juli 2022   08:15 Diperbarui: 6 Juli 2022   08:21 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BANYUMAS- Lebaran adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Secara harfiah, lebaran berasal dari bahasa Jawa yang memiliki beberapa arti yakni lebar, lebur, luber, dan labor. Makna yang umum adalah lebar yang berarti sesudah atau setelah. Secara filosofis dan budaya, lebar yang dibamsud berarti umat Islam dapat lebaran dari kemaksiatan.

Terdapat banyak hal-hal yang dilakukan pada hari raya atau lebaran, seperti takbiran, sungkeman, ataupun yang lainnya. Dalam suatu acara atau peristiwa pasti tidak jauh dari yang namanya makanan, salah satu ciri khas atau makanan yang ada pada hari lebaran yaitu “Ketupat Sayur”.

Tradisi makan ketupat saat Lebaran tersebar di seluruh Indonesia. Dikutip dari Journal of Ethnic Foods (Science Direct,Maret 2018) dari Angelina Rianti dan koleganya, ketupat melambangkan perminta maaf dan berkah.

Makna ketupat atau kupat diartikan sebagai “Jarwa dhosok”, yang berarti “ngaku lepat”. Dalam hal ini, di dalamnya terdapat pesan bahwa seseorang harus meminta maaf ketika mereka melakukan suatu yag salah.

Selain ngaku lepat, makna ketupat juga diartikan sebagai laku papat. Laku papat terdiri dari empat tindakan, yaitu lebaran,luberan,leburan, dan laburan.

Ketupat sayur berisi macam-macam seperti ketupat, daging, berbagai macam sayuran yang disiram santan, serta sambal sebagai penambah rasa pada ketupat sayur. Di setiap daerah biasanya memiliki ciri khas masing-masing pada pengolahan ketupat sayur ini. Ada yang memakai daun jeruk sebagai perasa, ada juga yang tidak. Semuanya tergantung selera masing- masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun