Maka bila ingin mengubah hasil perbuatan, kita tidak bisa hanya fokus pada perbuatan semata. Akar perubahan ada di pikiran. Dan pikiran bisa dikelola dengan cara menjaga panca indra---apa yang kita lihat, dengar, baca, dan konsumsi setiap hari. Dari situlah lahir perasaan yang lebih sehat, yang akhirnya menghasilkan karma yang baik.
Perhatian sebagai mata uang psikologis
Yang jarang dibicarakan adalah: perhatian kita ibarat mata uang. Pikiran negatif bertahan bukan karena kuat, melainkan karena kita terus "membiayainya" dengan perhatian. Semakin sering kita mengulang keluhan, semakin besar biaya yang kita keluarkan untuk memelihara perasaan negatif. Maka langkah pertama bukan sekadar mengganti kalimat positif, melainkan mengarahkan ulang perhatian ke hal-hal yang bernilai.
Solusi praktis yang bisa dilakukan
Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa dicoba sehari-hari:
1. Audit 5 menit
Saat emosi muncul, berhenti sejenak. Tanyakan: "Siapa yang bicara di dalam diriku sekarang---anak kecil yang takut, pengkritik yang keras, atau pembela yang lelah?" Menamai suara batin membuat kita tidak larut.
2. Jejak tubuh
Letakkan tangan di dada atau perut. Rasakan sensasi yang muncul: tegang, hangat, atau berdebar. Saat tubuh dikenali, emosi perlahan mereda.
3. Fungsi, bukan kebenaran
Alih-alih menolak perasaan, tanyakan: "Apa fungsi perasaan ini? Apa kebutuhanku?" Kadang iri hanya sinyal bahwa kita butuh pengakuan.
4. Aturan 3-2-1
Tarik 3 napas panjang,
Catat 2 fakta objektif dari situasi,