Mohon tunggu...
Umar Khayam
Umar Khayam Mohon Tunggu... Penulis

Seseorang pembelajar. Kegiatan saat ini selain menulis juga berprofesi sebagai coach dan terapis energetik dengan modalitas Body Communication Resonance (BCR)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Anda Mau Berhikmat?

11 September 2025   00:05 Diperbarui: 11 September 2025   00:10 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah anda Mau Berhikmat?

Logika: pertanyaan menambah data; 

Rasa: pertanyaan menghormati martabat orang lain.

Kelima: ritual mikro sebagai sekolah hati.
Hikmat tidak selalu di momen besar. Ia dilatih di kebiasaan sederhana: menyiapkan teh tanpa memikirkan telepon, menulis satu kalimat refleksi tiap malam, atau minta maaf satu kali lebih dulu. Praktik-praktik kecil ini membentuk syaraf kebiasaan yang kelak muncul dalam keputusan sulit. Logika membangun pola; rasa merawat konsistensi.

Keenam: kerendahan hati yang terukur.
Bukan kerendahan yang merendahkan diri, melainkan sikap sadar bahwa kita salah lebih sering daripada yang kita kira. Saat saya mengakui salah kecil kepada rekan, hasilnya bukanlah kehilangan muka, melainkan hubungan yang lebih kokoh. 

Logika: mengakui kelemahan mengurangi biaya konflik; 

Rasa: mengurangi beban batin.

Akhirnya: uji sederhana hikmat --- bukan lewat jawaban, tapi lewat pengulangan tindakan.
Buat eksperimen tujuh hari: pilih satu keputusan kecil (misalnya, bagaimana merespons kritik), terapkan filter jeda--satu-tahun--pisah-fakta selama seminggu, lalu catat perubahan. Jika satu minggu itu membuat Anda merasa lebih tenang dan hubungan menjadi lebih baik, itu tanda hikmat sedang dilatih.

Menjawab pertanyaan awal itu --- apakah Anda mau berhikmat? --- bukan soal menyatakan diri sebagai orang bijak esok hari. Ia soal kesiapan mempraktikkan hal-hal kecil yang jarang diberi headline: napas yang sengaja, pertanyaan yang menahan klaim, ritual harian yang menumbuhkan ketenangan. Hikmat, pada akhirnya, adalah seni menempatkan pilihan kecil pada jaringan yang lebih luas---hubungan, waktu, harkat manusia.

Jika Anda ingin mulai, pilih satu dari praktik mikro di atas. Mulailah hari ini dengan satu napas sebelum merespons. Bukan janji besar, hanya percobaan sederhana. Kalau sehari berhasil, ulangi. Dalam hitungan minggu dan bulan, kebiasaan kecil itu akan menjadi dasar keputusan yang tidak hanya cerdas secara logika, tetapi juga penuh rasa.

--- Umar

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun