*Menjadi Buddha: Sebuah Perjalanan Pencerahan*
Sebelum Pangeran Siddhartha Gautama mencapai pencerahan dan menjadi seorang *Buddha*, ia menjalani berbagai pencarian batin yang mendalam. Kata *"Buddha"* sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "yang telah sadar" atau "yang telah tercerahkan".
Sebagai seorang Buddha, seseorang telah memahami hakikat hidup, baik yang bersifat batiniah (*esensi*) maupun yang tampak secara lahiriah (*penampilan atau eksistensi*). Dengan demikian, mereka dapat mencapai kebijaksanaan dan kedamaian yang mendalam.
*Pencarian Makna Hidup*
Pangeran Siddhartha Gautama menjalani perjalanan spiritual yang panjang dan penuh tantangan untuk mencapai pencerahan. Ia mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang kehidupan, seperti makna hidup, penderitaan, dan kematian.
*Pencerahan dan Kebijaksanaan*
Setelah mencapai pencerahan, Pangeran Siddhartha Gautama menjadi seorang Buddha yang dapat membagikan kebijaksanaan dan pengetahuan kepada orang lain. Ia mengajarkan tentang pentingnya memahami hakikat hidup dan mencapai kedamaian batin.
Dengan demikian, perjalanan Pangeran Siddhartha Gautama menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mencari makna hidup dan mencapai kebijaksanaan.
*Hidup di Saat Ini: Konsep Berpikir dari Sang Buddha*
Salah satu konsep berpikir dari pengetahuan Sang Buddha adalah hidup itu saat ini. Hidup yang kemarin sudah menjadi sejarah dan kenangan, sedangkan esok hari masih berupa angan-angan. Penderitaan, baik yang ringan maupun yang berat, sering muncul akibat dari pikiran yang terjebak pada hidup yang sudah lewat dan hidup esok hari yang masih menjadi angan dan bayangan.
*Menyesali Masa Lalu dan Mengkhawatirkan Masa Depan*