Mohon tunggu...
Umar Sofii
Umar Sofii Mohon Tunggu... Bukan Siapa-siapa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konsep Berpikir Sang Buddha

15 Juni 2025   18:45 Diperbarui: 15 Juni 2025   18:45 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita sering menyesali kegagalan di masa lalu dan berpikir bahwa jika saja kita berhasil, maka cerita hidup kita akan berbeda. Di sisi lain, kita juga sering memikirkan tentang bagaimana esok, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan, sesuatu yang belum terjadi dan tidak ada sudah dipikirkan. Inilah yang menjadi penyebab penderitaan.

*Fokus pada Saat Ini*

Sang Buddha menawarkan pilihan lain, yaitu fokus pada saat ini. Dengan memfokuskan pikiran dan perasaan pada saat ini, kita dapat mengurangi penderitaan dan meningkatkan kesadaran. Kita dapat menyadari apa yang sedang kita lakukan dan merasakan kehadiran pikiran dan perasaan yang fokus dengan kesadaran terhadap saat ini.

*Meditasi: Fokus Kesadaran pada Saat Ini*

Istilah lain untuk fokus kesadaran pada saat ini adalah meditasi. Dalam keadaan meditasi, pikiran kita menjadi lebih tenang dan fokus, sehingga kita dapat merasakan kedamaian dan kesadaran yang lebih dalam. Dengan demikian, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bijak dan damai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun