Saat bus meninggalkan Terminal Tawangalun, Jember, aku melihat seorang gadis duduk di sebelahku, air matanya tak berhenti mengalir. Ekspresi sedihnya membangkitkan rasa ingin tahu. Aku ulurkan selembar tisu, berharap bisa sedikit menghiburnya.
"Makasih," ucapnya pelan.
"Ngapain nangis?" sahutku kemudian.
"Ga pa pa."
"Aku ga tega kalo ngeliat cewek nangis."
Dia hanya menggelengkan kepala sambil mengusap butir air mata yang membasahi pipinya.
" Tidak apa-apa, critain aja, aku pendengar yang baik kok."
" Emang semua cowok gitu ya? suka nyakitin cewek," suaranya pelan menahan tangis.
" Ya tidak semua, kebetulan aja kamu salah pilih cowok."
"Maksudmu...?" dia menghentikan ucapannya menoleh kepadaku, nampak kedua matanya sembab merah. "aku yang salah? "
" iya !" jawabku.