Padamu lelaki yang tidak kusebut dengan nama
Padamu lelaki yang berhasil mencuci masalalu aku dengan jumpa
Padamu lelaki yang selalu datang tepat disaat aku ingin melupa
Mungkin kau tahu,
Aku tidak akan bisa menolak ragamu yang selalu kembali untuk berkata cinta
Aku tahu, meskipun tidak kau beritahu
Ada kekalutan dibalik rongga dadamu yang sesak memperjuangkan aku
Aku tahu, meskipun tidak kau beritahu
Ada kesakitan dibalik setiap kepergianmu tanpa Mengabari aku,
Lalu datang kembali untuk berkata rindu
Untuk yang terakhir kali
Aku tahu kau sedang menggenggam segumpal janji
Yang mungkin saja mengharuskan kau untuk dapat memberi bukti
Tapi aku tidak mengapa, percayalah
Aku sudah menyediakan tempat untuk kembali merasakan hati yang patah
Untuk yang terakhir kali
Bait bait puisiku selalu bercampur airmata
Jika isinya adalah kau yang tidak kusebut dengan nama
Maka aku berharap semoga nanti aku tetap bisa menjadikan kau yang utama
Meski judul puisiku masih enggan menjelaskan apakah isinya luka atau bahagia Â
*27-Januari-2022*