Mohon tunggu...
Uly Abdul Jalil
Uly Abdul Jalil Mohon Tunggu... Lainnya - Umma Maryam

Seorang ibu rumah tangga lulusan Magister Ilmu Komunikasi. Menulis catatan perjalanan hidup dalam perspektif seorang istri dan ibu. Follow ig @ulyjalil untuk interaksi lebih asyik! 🍉

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Selembar Kenang ke Jenjang Pinang

12 Januari 2022   15:03 Diperbarui: 12 Januari 2022   15:10 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Hanya menjadi selembar kenang, atau melanjutkan ke jenjang pinang?" Ucap ku kepadanya setelah 30 hari berkenalan. Dengan mantap, ia menjawab "melanjutkan ke jenjang pinang". Rasanya, seluruh gemuruh bumi bertumpu padaku.
*ah yang betol aja banggg

Nyatanya, butuh 20 bulan menanti hingga akhirnya bersanding. Pasang surut rencana pernikahan, pertikaian demi pertikaian, serta rasa ragu dan ingin mundur, menjadi santapan bagi ego diri. "Ujian menjelang akad", kata orang.

Resign sebagai pengajar, menikah di tengah pandemi, dan memulai pernikahan dari 0 adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup kami. Meskipun sama sama lulusan magister, namun memulai kehidupan baru tanpa penghasilan pasti menjadi tanda tanya bagi beberapa orang: nekat atau kebelet?

Aku dan dia tipikal orang yang sangat meyakini konsep rezeki setelah menikah. Menggabungkan modal bersama, menyusun rencana dan strategi, dan restu seluruh orang tua menjadi jalan ninja bagi kami dalam menjalankan kehidupan.

Hasilnya? Maha Benar Allah dengan segala ketetapanNya.
Tidak pernah kami merasakan kesusahan dan kelaparan dalam pernikahan ini. Tidak pernah kami merasahan hutang untuk sesuap nasi di malam hari. Terlebih, setelah hadirnya Maryam- putri pertama kami. Tercurah rasanya segala rezeki turun dari langit: rezeki yang kami ikhtiarkan, pun rezeki dari jalan yang tidak kami sangka.

Aku memilih untuk menikah denganmu.
Lelaki yang mampu meredam ego dan memahami gadis kecil dalam diri ini. Lelaki yang selalu meyakinkan bahwa semua akan baik baik saja. Lelaki yang mengajarkanku bahwa hidup penuh suka cita dan semua hanya soal syukur.

Lelaki yang membuktikan kepadaku bahwa bukan hanya aku yang menginginkan sosoknya, namun akupun menjadi pilihan hatinya.

Terima kasih, kekasih hati.
Atas banyaknya pilihan, kau bertahan bersamaku.
Menikahimu, adalah keputusan terbaik dalam hidup!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun