Mohon tunggu...
Ulul Mutmainah
Ulul Mutmainah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA SEJARAH PERADABAN ISLAM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Mahasiswa semester 2

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Terjebak PPKM, Pilih Mager atau Kreator?

4 Juli 2021   22:08 Diperbarui: 4 Juli 2021   22:44 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sidoarjo, Jawa Timur - Lagi-lagi, suasana menjadi tak karuan. Bagaimana tidak? PPKM Jawa-Bali sudah diberlakukan sejak satu hari yang lalu.  Kabar buruknya pun mencuat hingga tanggal 20 Juli mendatang. PPKM ini juga kabarnya merupakan pengganti PSBB yang telah terjadi beberapa waktu lalu. Pemerintah benar-benar mengeluarkan kebijakan ini dengan tanda darurat. Hari-hari menjadi sangat terbatas dalam aspek kegiatan maupun kebutuhan. Dimana-mana ada rasa takut, panik, bahkan seperti menghadapi bencana yang memang tidak akan ada habisnya. Virus corona lagi dan lagi menjadi peran utama. Hal ini tentu saja sudah membentuk banyak kebiasaan yang melekat di kalangan masyarakat secara keseluruhan. Ya, tentu saja kemageran abadi. Orang-orang mulai menerapkan rasa mager sejatinya karena keadaan yang mendukung. Semua dituntut dari rumah, mengurung diri dan semacamnya. 

Males gerak adalah hal yang memang tidak membutuhkan tenaga apa-apa selain berdiam diri, melamun, dan merenungkan keadaan. Lalu apakah mager juga dapat menjadikan seseorang memiliki pilihan yang lebih baik dengan memikirkan satu keinginan yang ingin dicapai. Bisa saja iya bisa juga tidak. Tapi keyakinan pasti memilih tidak. Kata mager sendiri berasal dari bahasa kerennya anak jaman sekarang. Orang banyak bilang ketika mager, maka mereka tidak akan bisa menjauhkan diri dari smartphone dan bersosial media. Namun, ternyata semua memang ada dampak dan akibat. Mager pun menjadi hal yang sangat buruk jika memang dijadikan sebuah habit. Bahkan malas gerak terlalu berlebihan dapat menyebabkan kematian. Dalam suatu penelitian di British Journal of Sports Medicine juga menjelaskan bahwa mager dapat menjadi salah satu indikator yang dapat memperparah infeksi covid-19. Penulis penelitian (13/4) mengatakan: "Bahkan dibandingkan dengan faktor risiko lain seperti merokok, obesitas, dan tekanan darah tinggi, kurang olahraga adalah faktor risiko tertinggi untuk COVID-19."  Wah, ini memang benar adanya. Mager bertujuan untuk tidak melakukan aktivitas apalagi olahraga. Inilah maksudnya. Olahraga merupakan kegiatan yang baik bagi tubuh di tengah-tengah bahaya pandemi yang masih dan terus menghantui. Baiklah jika memang sudah mengerti adanya keburukan adanya si mager, tidak ada salahnya kita melakukan revolusi sendiri.

Dari mager kita mulai bisa melihat menuju arah yang berbeda. Ini pilihan bukan ketentuan karena semuanya butuh memilih. Ya, mencoba menjadi seorang kreator apakah terdengar tidak bersahabat? mungkin iya bagi penganut kaum mager yang semakin terdukung oleh adanya PPKM kali ini. Kreator menjadi efektivitas bermakna apabila berjalan sesuai dengan paradigma seseorang berencana dan berpengalaman. Menjadi kreator memang tidak mudah apalagi yang sangat disayangkan terkadang malah seseorang memutuskan beradu pendapat, membully, dan menjudge dengan berbagai motif di sosial media pada saat ini. Padahal kreator yang paling dekat dapat dilakukan di ranah sosial media seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan bahkan Tiktok yang akhir-akhir ini menjadi aplikasi favorit di banyak kalangan. Bijaknya kita dalam bersosial media dapat diujikan melalui itu semua. Tidak perlu yang selalu menghibur tetapi bisa berbobot pendidikan dan menifestasi masa depan. Maka dari itu menjadi kreator adalah salah satunya. Content Creator lebih tepatnya. Kreator jenis ini adalah kreator yang pure menggunakan sosial media sebagai ajang mempertunjukkan aktivitasnya. Tidak hanya bermalas-malasan tetapi juga sampai menghasilkan karya. 

Kreator akan menciptakan hal-hal yang menjadi identitas atas dirinya. Sekali lagi ini adalah pilihan. Jangan sekali-kali mencoba hal yang tidak untuk dipilih tetapi harus dilaksanakan. Tetapi rasanya kreator adalah pilihan yang lebih baik daripada mager yang dapat menyebabkan parahnya infeksi virus corona bahkan kematian. Nah, apalagi yang dapat dipertimbangkan. Ketika kita sudah mengetahui cara terbaik menghindari resiko dan bahaya . Ya, untuk kaum mager dan kaum mendang-mending setidaknya juga bisa merangkap menjadi kreator dengan perimbangan yang sepertinya lagi fifty-fifty.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun