Tulisan ini bukan dipublikasikan untuk menurunkan martabat/profesi seorang pengajar/pendidik/dosen. Namun sebagai pengingat bahwa tugas dan tanggungjawab seorang dosen amatlah mulia.
Jika ada dosen baik, tentu ada yang buruk, bukan? Hal-hal buruk yang coba didaftarkan di bawah ini, adalah hasil olahan wawancara penulis dengan beberapa mahasiswa di salah satu perguruan tinggi. Memang belum tentu semuanya benar, tapi bisa dikatakan umumnya seperti itulah yang banyak dijumpai. Apa saja itu? Â Yukk, mari menyimak.
Ini kata mereka:Â "Dosenku buruk, jika..."
- Masuk kelas dan dengan ramah menyapa mahasiswa/murid: "Selamat pagi/selamat sore semua..." dengan senyum yang manis, namun lupa menyapa Tuhan dalam doa sebelum mengajar.
- Menyiapkan semua Mata Kuliah yang akan diajarkannya dengan power point yang bagus, dan bergantung sepenuhnya akan laptopnya. Ketika listrik mati, atau laptop eror... Horee, pulang lebih awal.
- Ketika masuk ia sibuk dengan peralatan teknologinya, pasang kabel laptop, nyalain laptopnya, atau tabletnya, dan beberapa saat kemudian berkata, "Aduh materinya lupa di save, atau hilang!" Lalu kasi tugas dan boleh dikerjakan di perpustakaan atau rumah. Horeee lagi ...
- Sambil berlari kecil masuk ke kelas dan berkata, maaf saya terlambat karena harus ketemu pejabat ini, itu atau apalah. Coba kalau mahasiswanya yang telat?
- Dengan santainya masuk kelas meskipun sudah terlambat lebih dari 10 menit. Jarang, eh ga akan ada mahasiswa yang protes sih...
- Berusaha membuat mahasiswa menyukainya sebagai dosen terbaik, dengan mengatakan, "Kalian pasti lulus semuanya. Minimal dapat nilai B!" Â Mahasiswa kompak berteriak: "Hore....!"
- Membuat kelas heboh. Baginya heboh berarti menyenangkan, sehingga sepanjang kelas adalah soal cerita lucu tak ubahnya stand up comedy.
- Materi dalam silabus keren, sistematis, tapi ujaran saat mengajar ngalor ngidul, eh ga sistematis.
- Menyampaikan materinya soal "Aku..." atau "Saya..." Ini ciri pengajar yang ingin mendapatkan pujian atau perhatian lebih. Biasanya karena di habitat asalnya mungkin ga pernah diakui hehe...
- Suka banget bercerita -- bukan soal materinya, cocoknya sih dosen untuk mata kuliah apa, ya? Cerita dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau, itulah Indonesia.
-
sumber gambar: http://www.solopos.com - Yang suka menunjukkan wibawanya dengan duduk bukan di kursi yang disediakan tetapi di atas meja. Kaki satunya menyentuh lantai, dan satunya lagi digoyang-goyang, padahal ga ada irama musiknya.
- Kostumnya ala slim fit, keren sih dan ga salah juga, tapi kalau lupa pakai kaos dalam, bisa masuk angin, kan? Bisa jadi mahasiswanya senang, tapi ga sedikit lho yang risih.
- Pintar ngeles. Ketika mahasiswa bertanya dan ga bisa menjawab, lalu dengan mantap berkata: "Kalian belum sampai ke situ ilmunya, jadinya ga akan mengerti; atau nanti kalian akan sampai ke situ di mata kuliah berikutnya..." dst.
- Emosi yang berubah-ubah. Kadang dewasa, matang dan percaya diri, tapi kemudian suka baper, suka curhat, jadi ga percaya diri... apalagi kalau yang suka kepo. Padahal kematangan emosional sangat dipentingkan dalam membangun karakter dan keilmuan anak didiknya.
- Volume suara kecil. Mata tidak tertuju kepada mahasiswa, tetapi seperti sedang bicara dengan langit-langit (plafon). Bisa jadi memang takut naksir ke mahasiswanya hehe.
- Jika mengawali dengan meminta kemampuan dalam mengajar kepada-Nya, maka jangan lupa ucapkan terima kasih pula pada-Nya jika usai mengajar dengan baik di kelas.
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (id.wikipedia.org)
