Mohon tunggu...
Ulin Nafiah
Ulin Nafiah Mohon Tunggu... Guru Kelas

Hobiku adalah traveling, belajar dimanapun berada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melatih Jiwa Kepemimpinan Sejak Dini di Sekolah Dasar

27 Juni 2025   08:52 Diperbarui: 27 Juni 2025   08:52 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gotong royong piket membersihkan halaman kelas 

Kepemimpinan bukanlah bakat bawaan semata. Kepemimpinan adalah keterampilan yang bisa dibentuk, dibiasakan, dan ditumbuhkan. Justru, masa kanak-kanak merupakan saat yang paling tepat untuk mulai menanamkan nilai-nilai dasar kepemimpinan. Di sinilah pentingnya peran sekolah dasar sebagai tempat awal pengembangan karakter pemimpin masa depan.

Menurut Suyanto (2010), kepemimpinan merupakan bagian dari pendidikan karakter yang perlu dikembangkan sejak usia dini agar anak memiliki keterampilan sosial dan tanggung jawab yang baik di masa depan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Glickman (2010) yang menekankan pentingnya pembinaan nilai-nilai kepemimpinan melalui kegiatan yang melibatkan pengambilan keputusan, kerja tim, dan empati terhadap sesama

Mengapa Harus Sejak Dini?

Anak-anak usia sekolah dasar berada pada tahap perkembangan moral dan sosial yang pesat. Mereka mulai memahami konsep benar dan salah, membentuk identitas diri, serta belajar hidup bersama dalam kelompok. Nilai-nilai seperti tanggung jawab, empati, inisiatif, dan kerja sama adalah landasan penting bagi seorang pemimpin dan semua itu dapat diasah sejak dini.

Melatih kepemimpinan sejak dini bukan berarti menjadikan anak sebagai 'pemimpin formal', tetapi membentuk karakter yang siap memimpin dirinya sendiri dan lingkungan kecil di sekitarnya. Anak-anak yang terbiasa berpikir kritis, menyampaikan gagasan, mendengar orang lain, dan mengambil keputusan, akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan siap memimpin di masa depan.

Seiring visi Kemendikbudristek, kepemimpinan sejak usia dini menjadi pondasi utama dalam pengelolaan pendidikan anak. Dokumen resmi menyebut bahwa "kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya" menjadi salah satu elemen utama PAUD berkualitas, mendampingi kualitas pembelajaran, kemitraan dengan orang tua, serta layanan pengasuhan dan perlindungan anak .

Selain itu, model pengembangan media belajar nilai kepemimpinan (2016) menekankan penanaman sikap jujur, adil, pemberani, dan kerja sama melalui media seperti "Pohon Kejujuran" dan "Canang", bertujuan membentuk karakter kepemimpinan sejak usia 4--6 tahun.

Peran Sekolah Dasar dalam Menumbuhkan Kepemimpinan

Sekolah bukan hanya tempat mengajarkan kurikulum, tetapi juga tempat membentuk watak. Beberapa strategi konkret yang bisa diterapkan sekolah dasar untuk menumbuhkan kepemimpinan antara lain:

  1. Tugas Piket dan Peran Tanggung Jawab Harian
    Memberi tugas seperti menjadi pemimpin barisan, ketua kelompok, atau pengatur kebersihan kelas dapat mengajarkan anak tentang tanggung jawab, disiplin, dan kepedulian terhadap sesama.
  1. Organisasi dan Paguyuban Kelas
    Melibatkan anak dalam pemilihan ketua kelas, sekretaris, atau bendahara melatih mereka dalam berdemokrasi dan menjalankan peran sesuai fungsinya.
  2. Proyek Kolaboratif dan Presentasi
    Memberi tantangan untuk bekerja kelompok dan mempresentasikan hasil kerja mereka mendorong keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan rasa percaya diri.
  3. Pembiasaan Refleksi dan Evaluasi Diri
    Melatih anak untuk merefleksikan tindakannya, mengenali kelebihan dan kekurangannya sendiri merupakan fondasi penting bagi pemimpin yang otentik.
  4. Modeling dari Guru
    Guru adalah teladan utama. Cara guru bersikap, mengambil keputusan, dan menyelesaikan konflik akan menjadi contoh nyata bagi siswa dalam memahami apa itu kepemimpinan yang bijak.

Kepemimpinan yang Diperlukan di Era Sekarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun