Mohon tunggu...
ulil maknun
ulil maknun Mohon Tunggu... Lainnya - peneliti manuskrip literatur dan tradisi lisan BRIN

Sastra Arab, Agama, Tradisi, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Korelasi Kemerdekaan dengan "Main yang Jauh"

27 Agustus 2022   08:00 Diperbarui: 27 Agustus 2022   08:01 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kita memasuki penghujung bulan ulang tahun kemerdekaan RI yang ke 77, semoga negara kita dapat “Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat”. Tiap tahun kita memperingati dan mengisinya dengan berbagai agenda sebagai wujud kecintaan kita kepada negeri ini. Kita sebagai muslim harus yakin bahwa hal ini adalah sebagai perwujudan juga dari keimanan kita. Hubbul wathan minal iman.

Kita dapat mengambil hikmah dan introspeksi dari karya sastra atau karya seni, yang kiranya relevan untuk kita renungkan di momen kemerdekaan negara kita. Ada sebuah film Barat tahun 2006 berjudul “Idiocracy”, karya Mike Judge. Film itu menyebutkan latar tahun 2005 terdapat uji coba proyek penemuan ilmiah mesin hibernasi manusia. Manusia yang dinyatakan sehat secara medis dapat dikurung dalam kapsul atau peti hibernasi selama beberapa tahun. Dua orang yang dijadikan objek penelitian sudah ditemukan, laki-laki dan perempuan, dengan kriteria dan perijinan yang sesuai. Akan tetapi, proyek tersebut akhirnya tidak disetujui, padahal dua orang sudah terlanjur masuk pada mesin hibernasi.

Di sisi lain, seiring waktu, perkembangan kehidupan dunia tidak bergerak ke arah yang diharapkan. Idealnya semakin maju jaman, maka semakin baik pola kehidupan, pendidikan, dan seterusnya. Nyatanya, penjajahan teknologi dan pola hidup modern memenangkan pertarungan itu. Tren yang terbentuk adalah manusia semakin bodoh, semakin terarah pada kebebasan, kehidupan instan, dan pemenuhan nafsu. Tren yang banyak diikuti misalnya tontonan humor yang tidak cerdas, pornografi, game, dan seterusnya. Sebaliknya, tren pendidikan semakin kurang diminati dan ditinggalkan. Terdapat dua kelompok yang saling berperang ideologi. Para ilmuwan dan orang terpelajar kalah suara. Tahun demi tahun, termasuk juga sisi perkembangan manusia mengalami dampaknya.

Dicontohkan, orang berpendidikan yang semakin sedikit dan kalah hanya berhubungan dan menikah dengan sesama yang berpendidikan. Mereka memiliki idealism yang sampai pada menganggap keturunan itu memiliki resiko dan tanggungjawab besar. Pada akhirnya generasi yang diturunkan oleh orang-orang berpendidikan menurun drastis bahkan punah. Di sisi lain, orang yang tidak berpendidikan dan bermoral rendah semakin banyak. Mereka tidak hanya monogami, bahkan poligami, atau lebih dari itu memiliki keturunan yang tidak sah. Pola kehidupan yang rusak otomatis juga terwariskan dari generasi ke generasi.

Puncaknya, setting waktu berada pada tahun 2530. Saat itu dunia sangat kacau, dihuni oleh orang-orang bodoh dengan moral rendah. Kapsul hibernasi dua orang tadi terbuka. Setelah berhasil melakukan penyesuaian, keduanya pun, yang sebelumnya orang biasa dan buangan, menjadi orang paling pintar dan paling moralis di dunia baru itu. Sedikit demi sedikit keduanya terpanggil dan berperan memperbaiki keadaan dunia yang rusak. Film berakhir dengan happy ending.

Itu adalah satu dari banyak film atau karya seni. Banyak karya seni dan sastra lainnya yang dapat ditarik hikmahnya. Terkait mesin waktu dan perpindahan alam, ada banyak film dan cerita tentangnya. Bukankah di animasi Doraemon dikenalkan mesin waktu dan pintu kemana saja juga? Dalam hikayat ada misalnya Hikayat Tamim ad-Dari, salah seorang sahabat Nabi yang diculik jin Ifrit melintasi berbagai alam, saat kembali ia menjadi kaya pengalaman dan pencerita yang bijak. Di dunia Islam banyak kisah hikmah para Sufi misalnya yang mengalami trance baik berhubungan dengan makhluk lain atau mendapat wahyu lewat mimpi. Bahkan, Nabi Muhammad diperjalankan Isra Mikraj dan mendapat ajaran salat lima waktu kita peroleh riwayatnya melalui cerita. Poin penting dari kisah dan cerita demikian adalah ilmu dan pengalaman didapatkan dari melihat dunia luar, daerah luar. Bahkan kata Nabi, Uthlubul Ilm walau Bis Siin. Jika memang perlu mencari ilmu sampai ke Cina, pergilah. Istilah yang populer saat ini, jangan sampai kita maen kurang jauh, dolan kurang adoh, ngopi kurang kentel, kalau dalam istilah Jawanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun